JAKARTA, METRO–Tim penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan turut mengamankan uang dalam giat operasi tangkap tangan (OTT) di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/1). Operasi senyap ini pun turut mengamankan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi dan sejumlah pihak swasta.
“Beberapa pihak kami amankan bersama sejumlah uang. Kami saat ini sedang memeriksa para pihak untuk membuat terang dugaan tindak pidana korupsi yang sedang kami selidiki,” kata Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron dikonfirmasi, Rabu (5/1).
Meski demikian, Ghufron tidak merinci berapa jumlah uang yang diamankan dalam giat operasi senyap tersebut. Disinyalir, berkaitan dengan praktik suap-menyuap.
“Mohon bersabar pada saatnya nanti kami akan sampaikan setelah proses pemeriksaan selesai,” papar Ghufron.
Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun, dalam operai senyap ini, tim penindakan KPK mengamankan barang bukti duit suap lebih dari Rp 500 juta. Jumlah duit itu diduga berasal dari beberapa upeti yang didapatkan sang Wali Kota dari beberapa pihak.
Sebelumnya, pelaksana tugas (Plt) juru bicara KPK Ali Fikri membenarkan adanya OTT di Kota Bekasi, Jawa Barat. KPk menyebut pihak-pihak itu ditangkap lantaran diduga terkait dengan tindak pidana korupsi di Kota Bekasi.
“Benar, informasi yang kami peroleh, Rabu (5/1) sekitar jam 2 siang, tim KPK berhasil mengamankan beberapa pihak dalam kegiatan tangkap tangan terkait dugaan tindak pidana korupsi di wilayah Kota Bekasi Jawa Barat,” ucap Ali.
Juru bicara KPK bidang penindakan ini berujar, para pihak yang diamankan saat ini dibawa ke Gedung Merah Putih KPK. Mereka akan menjalani pemeriksaan intensif.
“Saat ini pihak yang diamankan dibawa ke Gedung Merah Putih KPK untuk dilakukan permintaan keterangan,” tegas Ali.
KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang dibekuk. Ali berjanji akan menyampaikan perkembangannya lebih lanjut. “Perkembangannya akan kami sampaikan lebih lanjut,” pungkas Ali. (jpg)