in

Wandel-Fitrial Ancam Gugat ke MK

Riza-Erwin tidak Terbendung, Rijel-Binsar Salip Yudas-Kortanius

Sehari setelah pencoblosan, laju perolehan suara pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, Riza Falepi-Erwin Yunaz dalam Pilkada Payakumbuh 2017 tidak terbendung. Sedangkan di Kabupaten Kepulauan Mentawai, perolehan suara sementara pasangan calon bupati dan wakil bupati, Rijel Samaloisa-Binsar

Saleleubaja berhasil menyalip suara Yudas Sabaggalet-Kortanius Sabeleake. Namun, laju kemenangan Riza-Erwin diyakini tidak berjalan mulus.

Menyusul munculnya penolakan dari kubu Wandel-Fitrial, terutama pengurus partai pengusung yang tergabung dalam Koalisi Badunsanak, atas hasil hitung TPS yang diumumkan website KPU RI.

Berdasarkan hasil hitung TPS (Form C1) Pilkada Payakumbuh di website resmi KPU RI yang sudah 100% suara, pasangan yang disokong PKS, Gerindra, PBB, PPP dan PKB tersebut meraih suara terbanyak dengan total 24.946 suara (43,63%).

Sementara Wandel-Fitrial yang didukung PDIP, Golkar, Demokrat, PAN, Hanura, dan NasDem meraih 21.174 suara (37,03%) dan Wendra Yunaldi-Ennaidi yang maju dari jalur perseorangan atau independen 11.058 suara (19,34%).

Perolehan suara dalam website KPU RI itu diperkirakan tidak akan jauh bergeser. Namun, Ketua KPU Payakumbuh Muhammad Khadafi menyebut data di website KPU RI itu bersifat sementara dan bukan hasil final. Namun data yang masuk sampai pukul 23.30 tadi malam, sudah dari seluruh (210) TPS.

Data hasil di website KPU RI diambil dari Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) Pilkada 2017, yang digunakan KPU sebagai sarana menyampaikan informasi cepat kepada publik terkait proses di TPS.

Data tersebut masih berupa data sementara untuk pembanding, sedangkan hasil resmi sebagai dasar menetapkan pasangan calon terpilih di setiap daerah tetap menggunakan hasil rekapitulasi manual dan berjenjang sesuai amanah undang-undang.

“Kami menolak dan tidak mengakui hasil perhitungan suara yang telah diumumkan KPU (di website KPU RI, red) yang telah memenangkan Riza Falepi-Erwin Yunaz,” kata Ketua Koalisi Badunsanak, Aribus Madri dalam konferensi pers, Kamis sore (16/2).

Konferensi pers itu juga dihadiri Ketua DPD Partai Golkar Payakumbuh Sudirman Rusma, Sekretaris DPC Partai Demokrat Payakumbuh Adi Suryatama dan ratusan relawan Wandel-Fitrial.

Aribus mewakili tim pemenangan, menduga telah terjadi kecurangan secara masif oleh wali kota petahana bekerja sama secara sistematis dengan penyelenggara pilkada.

Menurut Aribus, kecurangan demi kecurangan dilakukan diduga sangat terstruktur dan pihaknya punya bukti, sekaligus akan mengadukan hal itu ke Pawaslih dan MK. “Tim Riza-Erwin telah memanfaatkan kekuasaannya untuk bagi-bagi beras dan kain songket kepada masyarakat,” ujar Aribus. 

Sementara itu, Wandel tadi malam, juga memberi keterangan kepada awak media. Dia menegaskan, bahwa selisih suara antara dia dan dengan Riza-Erwin, hanya 1,06 persen.

“Untuk itu, kami akan berjuang sampai ke MK. Kepada seluruh kader dan relawan, mari kita pertahankan, kemenangan yang sudah diperoleh pada 3 dari lima kecamatan, dan 30 dari 48 kelurahan di Payakumbuh,” kata wakil wali kota incumbent ini.

Komisioner KPU Payakumbuh ketika dikonfirmasi terkait pernyataan kubu Wandel-Fitrial, meminta agar semua pihak tidak membuat opini yang menyesatkan.

“Proses yang mana yang dilanggar? Tolong tunjukkan saja, aturan mana yang dilanggar. Jangan membuat opini yang menyesatkan,” tegas koordinator Divisi Sosialisasi KPU Payakumbuh, Yuzalmon, tadi malam (16/2).

Yuzalmon menyebut, proses rekap suara di kecamatan sudah bisa digelar sehari setelah pemilihan. “Menurut PKPU 07 Tahun 2016, jadwal proses rekap di kecamatan sudah dimulai dari 16 sampai 21 Februari. Nanti, pada 22 Februari, juga bisa dimulai di tingkat kota,” ujarnya.

Yuzalmon mengatakan, setelah rekapitulasi di Kecamatan Latina, Selatan dan Payakumbuh Barat dilakukan kemarin (16/2), pada hari ini (17/2) akan dilakukan rekapitulasi di Payakumbuh Utara dan Payakumbuh Timur.

Dalam rekapitulasi perhitungan suara di tingkat kecamatan di Payakumbuh Selatan, Lamposi Tigo Nagari, dan Payakumbuh Barat, tadi malam (16/2), hanya saksi Riza-Erwin yang teken berita acara.

Sedangkan saksi dua paslon lainnya, dikabarkan ada yang absen dan ada juga yang hadir, tapi menolak tanda tangan. “Iya, memang hanya satu paslon yang menandatangani. Tapi tak masalah, proses penetapan rekapitulasi, tetap bisa dilakukan kawan-kawan PPK (Panitia Penyelenggara Kecamatan),” kata Yuzalmon.

Riza: Akhiri Perbedaan 

Di sisi lain, Riza Falepi bersyukur dengan hasil hitung suara TPS yang dipublikasikan website resmi KPU RI. Wali kota petahana ini mengajak semua elemen mengakhiri perbedaan.

“Mari, basamo kito bangun Payokumbuah. Karena rakyat menunggu karya-karya kita. Jangan sampai mereka kecewa,” ujar Riza kepada Padang Ekspres, tadi malam.

Bekas senator Sumbar di DPD RI itu mengajak semua pihak bermaaf-maaafan. “Kalau ada hal-hal yang selama kampanye kurang baik, seperti ada kata-kata yang tajam dan kasar, maupun sangkaan-sangkaan yang merusak rasa persaudaraan kita sesama orang Payakumbuh, mari disudahi,” pinta Riza.

Putra Koto Nan Godang itu berharap politik dibangun tanpa rasa dendam. “Payakumbuh ini kotanya kecil. Tak baik memendam dendam yang tak berkeseduhan. Saatnya kita bekerja setelah pilkada yang melelahkan ini,” ujarnya.

Dalam obrolan dengan Padang Ekspres tadi malam, Riza sempat mengenang kembali deklarasi Pilkada Damai, Oktober 2016. “Kita sudah berjanji siap menang dan siap kalah di bawah kanopi Pasar Payakumbuh. Bahkan, dari provinsi pun hadir. Plt wali kota saat itu juga hadir,” kata Riza.

RB Unggul di Tiga Kecamatan

Sementara itu, di Kepulauan Mentawai kemarin terjadi kejutan. Paslon Rijel Samaloisa-Binsar Saleleubaja yang diusung Demokrat dan Hanura yang sehari sebelumnya menempati posisi runner up, kemarin berhasil menyalip perolehan suara Yudas Sabaggalet-Kortanius Sebeleake yang diusung PDIP, Golkar, NasDem dan PAN.

Dari data rekapitulasi C1 di website KPU RI pukul 23.30 tadi malam, menunjukan perolehan suara sementara Rijel-Binsar unggul dengan 10.680 suara (52.15%), sedangkan Yudas-Kortanius meraih 8.717 suara (46,00%).

Data yang diunggah KPU itu, baru berasal dari enam kecamatan. Sedangkan empat kecamatan lagi, datanya belum masuk. Tepatnya, 104 dari 228 TPS di 10 kecamatan di Mentawai. Rijel-Binsar unggul sementara di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Sikakap, Sipora Selatan dan Sipora Utara. 

Ketua KPU Mentawai Laurensius menyebutkan bahwa beberapa kecamatan hasil rekapitulsasinya belum masuk. Menurut dia, proses penetapan pemenang pilkada Mentawai tidak sama aturannya dengan Pilgub DKI, Papua dan Papua Barat.

“Yang kami pakai adalah PKPU Nomor 7 Tahun 2016. Alasannya, ada perubahan kedua atau PKPU Nomor 10 Tahun 2015. Selain itu, di DKI kan diikuti tiga paslon, sedangkan Mentawai hanya dua paslon,” jelas Laurensius.

Di bagian lain, Ketua PPK Kecamatan Sipora Utara, Yoserizal menjelaskan, saat ini pergerakan kotak suara sudah di Kantor Camat Sipora Utara. Di sana, ada 21 kotak suara dari enam desa di Kecamatan Sipora Utara.

“Rencananya, proses rekap dimulai besok (Jumat, red), karena hari ini kami mempersiapkan tempat rekap di kecamatan,” ujar Yoserizal. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Suka Fajar Rayakan Sejuta Colt Diesel

Perjuangan Tim Bawaslu Sumbar Awasi Pilkada Mentawai