Pelakor atau perebut laki orang tengah viral diberitakan. Tentu hal ini tak terlepas dari kecepatan informasi yang sangat mudah tersebar di jagad sosial media. Terlebih yang sedang hangat diperbincangkan adalah kasus perselingkuhan seorang publik figur. Seolah tak lagi punya rasa malu, banyak pelakor yang justru terang- terangan mengumbar kemesraan dengan pasangan selingkuhannya.
Perbuatan merusak rumah tangga orang lain adalah dosa besar. Selain dampak sosial terhadap si pelaku, anak- anak dari pasangan suami istri resmi akan mengalami trauma berkepanjangan dan tentu saja hal ini akan mempengaruhi masa depan mereka kelak.
Sosial media kerap menjadi awal dari perselingkuhan
Perselingkuhan adalah bentuk penghianatan. Menghianati kepercayaan pasangan dan janji kepada Tuhan. Para pelaku perselingkuhan mungkin lupa jika saat mereka menikah sebuah janji atas nama Tuhan telah mereka ikrarkan di khalayak umum. Sesama manusia saja tak suka dihianati, bagaimana mungkin tega menghianati janji sendiri kepada Tuhan Yang Menciptakan manusia.
Belum lagi jika pasangan suami istri resmi sudah memiliki keturunan, dampak terburuknya ada pada anak. Mereka akan mengalami gangguan psikologi dan kondisi sosial yang tidak menyenangkan. Mereka akan merasa malu bertemu dengan teman- temannya lagi akibat perbuatan orang tuanya.
Bagi orang tua, khususnya seorang pria hendaknya menyadari bahwa tanggung jawab terbesar mereka adalah menjaga keharmonisan keluarga. Bukan hanya anak tapi juga kehidupan istrinya. Kelak semua akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Jika perilaku sendiri saja tak bisa dikontrol, bagaimana akan mengatur keluarga? Maka dibutuhkan kerjasama yang baik antar sesama anggota keluarga bukan hanya mementingkan egoisme semata.
Bagi pelaku “PELAKOR” hendaknya selalu ingat dengan pepatah “Apa yang kita perbuat itu pula yang akan kita tuai”. Seorang wanita seharusnya menjaga kehormatannya karena kelak mereka pun akan melahirkan seorang anak. Bagaimana rasanya jika anak sendiri suka berselingkuh atau jadi pelakor?
Belum lagi dampak sosial yang ditimbulkan akibat perbuatannya sendiri, orang mungkin akan menjauhi Anda bahkan memusuhi Anda karena sudah dicap sebagai perebut kebahagiaan orang lain. Janganlah bahagia di atas penderitaan orang lain karena roda kehidupan akan selalu berputar, dan perbuatan buruk sudah pasti akan dapat ganjarannya.
kamu juga bisa menulis karyamu di vebma,dibaca jutaan pengunjung,dan bisa menghasilkan juta rupiah setiap bulannya,