PESSEL METRO–Pupuk menjadi kebutuhan vital bagi petani untuk mengelolah perkebunan dan pertanian. Namun, jika harga pupuk melonjak dan ketersedian pupuk dipasaran sulit didapatkan, menjadi momok bagi petani dan warga di Kabupaten Pesisir Selatan.
Harga ecer pupuk ditingkat pengecer kadang – kadang jauh di atas Harga Eceran Tertinggi ( HET). Di ketahui bersama selain sebagai nelayan, setengah nya masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan berprofesi sebagai petani. Baik perkebunan maupun pertanian.
Padahal, pemerintah pusat keberadaan pupuk bersubsidi salah satu upaya membantu petani meningkatkan daya saingnya. Namun, kadang hal tersebut masih sering dikeluhkan petani dalam pendistribusian dibawah.
Amri (40) salah seorang petani asal Indrapura, Kecamatan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir Selatan berharap pada dinas terkait bisa melakukan evaluasi pupuk bersubsidi. Dalam rangka antisipasi kelangkaan dan lonjakan harga d tingkat petani saat musim tanam tiba.
Ia mengatakan, distributor dan kios pengecer sebagai perpanjangan tangan pemerintah dan produsen dalam pendistribusian sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) bisa mengalokasikan sesuai dengan kebutuhan kelompok tani.
Hal lain juga disampaikan Wandi, berharap pada dinas terkait bisa turun melakukan monitoring penyaluran, sekaligus memanggil distributor pupuk bersubsidi yang ada di Pesisir Selatan. Terkait serapan dan laporan dari petani.
Perlu peran aktif juga Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) untuk mengantisipasi penyelewengan pupuk bersubsidi sehingga pendistribusian tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga dan tepat waktu.
Informasi didapat dari beberapa petani harga pupuk di tingkat eceran, Urea Rp.180 , Sp. Rp. 160, ZA Rp.300, NPK Rp.850 dan
Organik Rp.100 ( Rio)