in

Warga DKI Diminta Implementasikan Bhinneka Tunggal Ika

 Warga DKI Diminta Implementasikan Bhinneka Tunggal Ika

Warga DKI Jakarta diajak untuk bisa mengimplementasikan Bhinneka Tunggal Ika. Keragama suku, agama, budaya yang ada harus mampu dijadikan keunggulan bangsa Indonesia.

“Boleh rambut hitam maupun putih, keriting maupun lurus, kulit putih maupun hitam. Tapi prinsipnya kita semua bersaudara “

“Boleh rambut hitam maupun putih, keriting maupun lurus, kulit putih maupun hitam. Tapi prinsipnya kita semua bersaudara. Ini memberikan sebuah refleski kebhinnekaan. Kita ini berbeda tetapi tetap satu, kita saudara sebangsa dan setanah air. Warga DKI Jakarta mari kita rawat Indonesia, jaga Jakarta yang damai,” ujar Sumarsono, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Apel Kebhinnekaan Cinta Damai, di Lapangan Ditlantas Polda Metro Jaya, Sabtu (19/11).

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M Iriawan mengatakan, apel ini salah satu upaya untuk menumbuhkembangkan kesadaran sekaligus mengingatkan kembali bahwa Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku, agama, budaya, adat istiadat, bahasa, serta kepercayaan yang berbeda-beda.

“Takdir bangsa Indonesia adalah beragam suku, beragam agama, beragam budaya, beragam bahasa, serta berideologi pancasila. Ini harus diakui sebagai karunia Tuhan,” kata Iriawan.

Dia juga menyampaikan, agar masyarakat jangan mudah terprovokasi oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang menginginkan terjadinya perpecahan di Indonesia, khususnya Jakarta.

Ratusan aparatur dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta maupun TNI/Polri, termasuk elemen masyarakat menghadiri apel tersebut.

Ada juga pembacaan deklarasi Kebhinnekaan Cinta Damai yang menekankan bahwa masyarakat di wilayah hukum Polda Metro Jaya dengan tulus dan ikhlas bersama-sama bersedia menjadi mitra tanpa adanya perbedaan suku, agama, golongan, yang berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

What do you think?

Written by virgo

Menag : Indonesia Identik Dengan Agama

Terkait Hutang Piutang, Geuchik dan Kontraktor Adu Jotos di Warkop