Minggu, 20 Agustus 2017 11:53 WIB
MEUREUDU – Pria paruh baya, Samsul Kamar M Jamil (36), penduduk Kelurahan Lhoknga Desa Masjid Tuha, Kecamatan Meuruedu, Pijay, Sabtu (19/8) petang, mawot (meninggal), sejenak kesetrum dengan kabel jaringan listrik PLN, ketika hendak mencari pakan ternak.
Keterangan yang dihimpun Prohaba dari beberapa warga, termasuk Helmi Gazali, Keuchik Pante Beureune, menyebutkan, seperti biasa almarhum hampir setiap hari mencari dedaunan untuk pakan ternak. Pada hari nahas kemarin, sekitar pukul 17.00 WIB, dengan menggunakan becak mesin, ayah dua anak itu menuju kawasan Meurahdua (tetangga Meureudu) yang berada di seberang sungai untuk maksud mencari dedaunan pakan ternak.
Setiba di pinggiran jalan kabupaten atau tidak jauh dari deretan pertokoan Gampong Beuringen Meurahdua, korban menghentikan becak, lalu mengambil galah yang sengaja dibawa untuk mengkait dedaunan. Kebetulan, kata salah seorang warga, dedaunan itu berada di ketinggian melampaui tali atau jaringan yang dialiri arus listrik. Entah bagaimana, tiba-tiba saja galah atau kayu yang dipakai pada ujungnya benda besi, tersentuh kabel listrik jaringan PLN.
Begitu terkena tali listrik, spontan Samsul tersentak dan roboh ke tanah tak berdaya. Tak ayal, warga yang sedang lalu lalang terkejut dan memberi bantuan dengan menaikkan korban ke dalam becak miliknya sendiri, dan langsung diboyong ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pijay di kawasan Simpang Tiga Meureudu. Setelah sekitar satu jam dirawat, atau kurang lebih pukul 18.30 WIB korban meninggal dunia.
Jenazah dibawa pulang dan dikebumikan di tempat kelahirannya Desa Pante Beureune Meurahdua.
Keuchik Pante Beureuen, Helmi Gazali mengatakan, selama ini almarhum tercatat sebagai penduduk Kelurahan Lhoknga Gampong Masjid Tuha Meureudu. Almarhum meninggalkan seorang isteri dan dua orang anak yang masih keciil. Malah satu diantaranya masih bayi atau baru berumur sekitar dua bulan. Sejumlah warga yang melayat ke rumah orang tua korban tampak ikut bersedih. Apalagi, almarhum selain salah seorang warga miskin juga meninggalkan dua anak yang masih kecil-kecil.(ag)