Selasa, 5 Desember 2017 16:03 WIB
SUBULUSSALAM – Masyarakat Kota Subulussalam kembali resah atas maraknya aksi pencurian rumah yang menggasak sepeda motor (sepmor) dan barang-barang elektronik di daerah tersebut akhir-akhir ini.”Tidak ada rasa kenyamanan dan ketenangan, kita merasa terancam di rumah sendiri akibat pencurian yang marak akhir-akhir ini,” kata M.Amrin Cibro, salah seorang warga Desa Lae Oram, Kecamatan Simpang Kiri, kepada Serambi, Senin (4/12).
Kasus pencurian terakhir menimpa Amrin terjadi pada Kamis pekan lalu. Amrin mengaku harta bendanya digasak maling dengan cara membobol pintu garasi rumah. Akibatnya, satu unit Honda Beat BL 6679 IC berikut STNKnya lenyap termasuk satu satu HP OPPO A39 dan satu unit HP Samsung Duos Lipat. Maling juga menurut Amrin menggasak dua cincin dan satu jam tangan pria termasuk barang lainnya.
Amrin menilai kalau tingginya aksi pendurian di Kota Sada Kata itu tidak terlepas akibat penyalahgunaan narkoba di sana. Pasalnya, narkoba yang kini merambah ke anak remaja dinilai menjadi pemicu aksi criminalitas seperti pencurian. Amrin pun meminta pihak terkait untuk memutus mata rantai aksi pencurian yang kini sangat meresahkan.
Kepada Serambi Amrin menuturkan sudah ada firasat kurang baik jelang tengah malam. BAhkan, saat dia sudah tertidur ada semacam kesadaran kalau rumahnya sedang dimasuki maling. Tapi, Amrin tidak mampu bangkit, mata dan badannya berat untuk dibuka dan bangkit.”Saya seperti tau tapi sulit bangkit, mata saya berat,” ujar Amrin.
Dikatakan, maling yang menggasak rumahnya masuk dengan mencongkel pintu garasi rumah bagian depan. Amrin dan istri pun baru tau rumahnya dibongkar maling saat bangun untuk shalat subuh.”Pagi pas mau shalat shubuh Nampak pintu garasi terbuka lebar dan ada barang yang hilang,” pungkas Amrin. (lid)