MEDAN ( Berita ) : Dunia jurnalistik dan olahraga Sumatera Utara kembali dirundung duka. Wartawan olahraga senior M Noor meninggal dunia pada Rabu (30/8) dini hari.
M Noor merupakan wartawan olahraga senior Harian Analisa. Pria kelahiran 4 Oktober 1961 itu mulai menekuni jurnalis sejak 1985. Selama berkarier di dunia jurnalistik, pria bernama lengkap Muhammad Noor tersebut sudah merasakan manis dan pahitnya sebagai pewarta.
Sebagai wartawan olahraga, almarhum sudah pernah menulis berita semua cabang olahraga. Tulisan-tulisannya turut membantu perkembangan olahraga Sumatera Utara, khususnya sepakbola. Dia sudah lebih 30 tahun memberitakan perjalanan PSMS Medan.
“Seingat saya, almarhum mulai meliput PSMS sejak tahun 1987. Selama itu, dia turut membantu perkembangan PSMS melalui tulisannya. Dia juga sudah beberapa kali masuk sebagai pengurus PSMS,” ujar Wakil Ketua PSMS, Julius Raja, saat melayat di rumah duka, Jl Kemiri, Gang Ikhlas No 1 Siderejo II Medan.
Julius Raja mengaku sudah lama kenal almarhum. Karena sering bertemu di Kebun Bunga, keduanya menjadi dekat. “Saya sangat dekat dengan almarhum. Saya kenal dengan istri dan anak beliau. Almarhum merupakan sosok teman sejati, karena selalu membantu teman di kala kesusahan. Dia juga sosok humoris,” ungkap pria akrab dipanggil King tersebut.
Karena itu, King mengaku sangat kehilangan almarhum. Apalagi dia sempat berbicara dengan almarhum pada Selasa (29/8). “Kami sebenarnya berjanji bertemu pada Selasa (29/8) di Kabun Bunga, namun almarhum tidak datang.
Sorenya saya telepon, dia mengaku tidak bisa datang karena ada urusan dan berjanji bertemu hari ini (Rabu). Karena itu, saya sempat tidak percaya begitu mendapat kabar almarhum telah tiada,” ungkap King.
King mengungkapkan, belakangan ini almarhum memang mulai sakit-sakitan. Namun karena kecintaannya terhadap jurnalis, dia tidak menghiraukan penyakit tersebut. “Kecintaanya terhadap jurnalistik memang tidak diragukan lagi,” ungkap King.
Sebagai bentuk kecintaanya terhadap jurnalistik dan olahraga, M Noor juga sudah banyak tampil di Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas). Mulai sebagai atlet hingga menjadi pelatih tim sepakbola Siwo PWI Sumut.
Sebagai penghargaan terhadap perjuangannya membantu perkembangan olahraga Sumut melalui tulisannya, M Noor sudah mendapat penghargaan pada peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) tahun 2015 kategori wartawan.
“Tidak terhitung lagi jasanya terhadap perkembangan jurnalistik dan olahraga Sumut ini. Almarhum sudah beberapa kali membela Sumut di Porwanas, mulai sebagai atlet sepakbola, futsal, dan tenis meja. Belakangan ini dia menjadi pelatih futsal dan sepakbola Siwo PWI Sumut,” ujar Ketua Siwo PWI Sumut, SR Hamonangan Panggabean.
Pria akrab disapa Monang itu mengaku sangat kehilangan sosok almarhum. Sebab almarhum sudah dianggap seperti abang sendiri. “Kami sudah menganggap almarhum seperti abang sendiri. Selama ini dia selalu mengayomi juniornya. Dia juga sudah menganggap kami seperti adik sendiri,” tambahnya.
Almarhum M Noor meninggal di usia 56 tahun. Dia meninggalkan seorang istri Ismugiarti, tiga anak Vina, Weny, dan Dessy serta satu orang cucu. Almarhum dikebumikan di Perkuburan Muslim Jl Kemiri, Simpang Limun. Selamat Jalan Bang Noor. (WSP/m42/C)