in

Waspadai Musim Kemarau yang Lebih Kering dari Biasanya

 

JAKARTA – Presiden Joko Widodo meminta kepada jajarannya benar-benar memperhati­kan dan menghitung terkait urusan musim ke­marau. Sebab, berdasarkan prediksi Badan Me­teorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sebanyak 30 persen wilayah-wilayah yang ma­suk zona musim kemarau ke depan akan meng­alami kemarau lebih kering dari biasanya.

“Antisipasi mitigasi harus betul-betul di­siapkan sehingga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pangan tidak terganggu,” kata Pre­siden Jokowi saat memberikan pengantar rapat terbatas Antisipasi Dampak Kekeringan terha­dap Ketersediaan Bahan Pangan Pokok mela­lui video telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/5).

Presiden pun lalu kembali mengingatkan tentang peringatan dari Badan Pangan Dunia (FAO) mengenai krisis pangan dunia. Karena itu, Presiden memberikan tiga penekanan da­lam mengantisipasi dampak kekeringan yang bisa mengakibatkan terhadap pangan ini. Per­tama, Presiden minta ketersediaan air di daerah sentra-sentra produksi pertanian harus dijaga.

“Ini merupakan kunci. Sebab itu, ini harus di­siapkan dari sekarang, mulai dari penyimpanan air hujan, kemudian memenuhi danau, waduk embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya, ini penting,” ucap Presiden.

Kemudian, percepatan untuk musim tanam. Presiden pun minta percepatan musim tanam ini dengan nemanfaatkan curah hujan yang masih ada saat ini. “Harus dipastikan bahwa petani tetap berproduksi, harus tetap berta­nam dengan mematuhi protokol kesehatan. Maka, ketersediaan sarana-sarana di pertani­an, baik yang berkaitan dengan bibit pupuk ha­rus betul-betul ada dan harganya terjangkau. Kemudian, kemarin juga sudah dibicarakan mengenai stimulus ekonomi untuk petani. Ini agar juga di pertajam lagi,” jelasnya.

Sedangkan terakhir, Presiden kembali meng­ingatkan mengenai manajemen pengelolaan stok untuk kebutuhan pokok dan bahan pokok. “Hitung-hitungannya tetap harus detil, Bulog tetap harus membeli gabah (padi) dari petani sehingga harga di petani menjadi di lebih baik,” tutup Presiden.

Lumbung Pangan

Usai ratas, Menteri Koordinator bidang Per­ekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan pemerintah akan berkonsentrasi membuat lumbung pangan baru di daerah Kaliman­tan. Hal tersebut dilakukan menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi terkait ketersediaan pangan di masa kemarau.

“Presiden mengarahkan untuk konsentrasi melihat lumbung padi baru di lahan yang dulu pernah disiapkan, yaitu di Kalimantan yang terkait dengan pernah dipersiapkan,” katanya.

Airlangga menuturkan, pemilihan Kaliman­tan sebagai lumbung padi baru karena laporan dari BMKG maupun KLHK menjadi daerah ke­cukupan curah hujan sampai November.

“Masih cukup, masih sekitar 200 mm dan juga kebutuhan air relatif ada, sehingga tentu Kemen­tan, BUMN, dan lain konsentrasi mempersiap­kan terkait itu. Lalu, PUPR berkonsentrasi untuk menyiapkan infrastruktur lumbung pangan di Kalimantan (Kalteng) tersebut,” jelasnya. fdl/AR-2

What do you think?

Written by Julliana Elora

Didi Kempot Salurkan Donasi Sobat Ambyar Peduli COVID-19 Rp 2 M Melalui LazisNU

Berbagi saat Ramadhan, BNI Wilayah Sumbar, Riau dan Kepri Sebar Paket Sembako