in

Wujudkan Kampung Anggrek di Semarang

Warga Kota Semarang terus berinovasi, salah satunya dengan membudidayakan tanaman langka anggrek sebagai ikon kawasan setempat. Kondisi alam yang mendukung, berada di dataran tinggi dengan hawa dingin, membuat anggrek dapat cepat tumbuh subur tanpa perawatan yang panjang. “Dulunya, kampung ini sangat gersang karena belum ditanami pepohonan.

Namun, setelah saya lihat, saya terkesima kampung ini berubah menjadi kampung yang ditanami warna-warni anggrek,” kata Wali Kota Semarang, Hendar Prihadi, saat meresmikan kampung tematik anggrek dan membuka festival anggrek, di Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah, baru-baru ini.

Jika memasuki wilayah kampung anggrek ini akan disuguhi ratusan deret tanaman anggrek mulai dari yang langka hingga yang sedang ngetren di kalangan penyuka anggrek. Semua terpajang rapi di dalam pot di setiap sudut lahan kosong maupun pekarangan rumah tangga. Tak terkecuali dengan anggrek yang ditanam dengan media rumah kaca atau green house.

Menurut Hendi, panggilan akrab Hendar Prihadi, jika inovasi ini dikerjakan melalui partisipasi warga maka akan menumbuhkan hobi yang menguntungkan. Hobi dapat menumbuhkan kecintaan untuk mengembangkan anggrek menjadi bisnis yang dapat meningkatkan taraf ekonomi keluarga. “Hobi bisa menjadikan potensi ikon kampung dan potensi ekonomi,” ujarnya.

Potensi Wisata

Hendi berharap inovasi kampung anggrek ini dapat menjadi potensi wisata Kota Semarang yang menarik. Jika warga luar kota berkunjung ke Semarang maupun warga Semarang sendiri, bisa menikmati wisata khas, kampung anggrek ini di Kota Semarang.

Pemerintah Kota Semarang siap membantu warga mengembangkan potensi yang ada di setiap kelurahan. Anggaran yang telah disiapkan sebesar 200 juta rupiah di setiap kelurahan. “Ditargetkan ada 80 titik kampung tematik dengan berlandas partisipasi warga di tahun 2017,” ungkapnya.

Lurah Mijen, Bambang Sugiarso, mengatakan asal-muasal kampung anggrek dari seorang warga Mijen yang bernama Alm Daliman yang gemar terhadap angggrek sampai dia ikut pelatihan pembibitan anggrek. Kemudian, menerapkan ilmu pembibitan pada warga setempat dan didukung bantuan dari pusat berupa green house. Potensi inilah yang akhirnya diwujudkan. henri pelupessy/N-3

What do you think?

Written by virgo

Penggunaan Dana Desa Mesti Miliki Acuan

KIP Aceh Tetapkan Irwandi-Nova Pemenang Pilkada