Sesuatu yang belum pasti siapa, kapan dan dimana, namun tak henti-hentinya dan tak bosan-bosannya semua orang selalu mengharapkan kehadirannya. Padahal sebenarnya yang masih kelabu dan belum pasti itu sangat menjengkelkan jika di tunggu. Namun dengan sabar dan tidak sabar semua orang masih saja mau setia menunggu. Bahkan sampai kapanpun itu, dan dengan berbagai cara mereka masing-masing.
Ada yang pasrah kepada Tuhan dengan tetap berusaha dan berikhtiar supaya kedatangannya di percepat, ada juga yang tidak sabar dengan meminta bantuan kepada orang pintar seperti dukun meskipun hanya sekedar bertanya. Semua itu mereka lakukan demi untuk satu hal yang akan menjadi tujuan hidup, yakni jodoh.
Jodoh memang sering kali datang secara tak terduga. Seakan-akan datang secara cepat bagi mereka yang belum terlalu mengharapkan kehadirannya, dan seolah-olah datang secara lambat pada mereka yang sudah sejak lama memimpikannya. Tapi percayalah, bahwa semua itu hanyalah bagian dari proses dimana sebenarnya Tuhan secara tepat menghadirkan jodoh untuk kita tanpa adanya keterlambatan dan terlalu cepat. Hanya saja sikap manusia itu sendiri yang terlalu serius sehingga menganggapnya demikian.
Bagi kita yang sampai sekarang tengah mengharapkan kehadiran jodoh, seringkah kita berpikir bahwa jodoh yang selama ini kita nanti-nantikan itu sebenarnya juga punya perasaan yang sama seperti kita?. Sama-sama sering putus asa dan galau mengharapkan kehadiran kita, karena kita sama-sama belum tahu siapa yang bakal menjadi jodoh kita. Meskipun dia masih nyantol di hati orang, tapi hatinya tidak akan terlalu tenang sebab yang sedang bersamanya itu bukanlah yang bakal menjadi jodohnya.
Baca Juga: Di Tengah Penantian, Jodoh Kita Itu Juga Merasakan Hal Yang Sama
Percayalah bahwa jodoh pasti akan bertemu
Percayalah bahwa jodoh pasti akan bertemu. Yang di awali dengan pertemuan, perkenalan, hingga pendekatan. Mungkin dia adalah sahabat kita, teman masa kecil kita, atau bahkan tetangga kita sendiri, karena memang jodoh itu tak terduga. Ada banyak sekali kasus dimana seseorang telah melanglang buana, tapi pada akhirnya dia mendapatkan jodoh tetangganya sendiri. Sulit di percaya bukan?, tapi memang begitulah kuasa Tuhan, yang akan mempersatukan tulang rusuk yang sempat terpisah. Maka dari itu, kita di tuntut untuk selalu membuka hati. Dengan selalu memilih tapi tidak terlalu pilih-pilih. Agar kita senantiasa di beri kelancaran untuk bertemu dengan jodoh kita.
Akan tiba saat dimana jodoh tidak hanya bertemu, tapi juga bertamu
Berpositif thinkinglah terhadap kuasa Tuhan, yang memang menciptakan manusia berpasang-pasangan. Yakinlah bahwa tulang rusuk itu tidak akan pernah tertukar. Sekuat dan sekeras apapun orang lain menjaga jodoh kita, maka suatu saat nanti pasti akan terpisah juga karena memang tulang rusuk mereka tak sama. Kita hanya di haruskan untuk memantaskan diri dengan selalu berbenah diri. Sebab kita semua pasti menginginkan jodoh yang terbaik, jika kita saja masih kurang perbaikan diri, bagaimana jodoh terbaik yang katanya kita nantikan itu akan datang?, karena jodoh tak lain adalah bagian dari cerminan diri kita.
Bila kita telah senantiasa berbenah diri dan benar-benar bersedia menyambut kedatangan jodoh, maka bersiap-siaplah untuk proses kedatangannya. Karena saat dimana jodoh akan tiba itu kita bukan hanya akan bertemu, namun juga bertamu. Saling bertamu ke rumah setelah proses pertemuan, untuk membicarakan proses berikutnya. Yakni proses lamaran, entah kita yang melamar, atau entah kita yang di lamar. Sebelum nantinya hari pernikahan itu akan tercatat dalam kisah sejarah kehidupan kita.