in

Yanto Basna Meneruskan Karir di Thailand

Yanto Basna

Palembang, BP –Yanto Basna telah berpamitan kepada Manajer Sriwijaya FC Ucok Hidayat dan Sekretaris Tim SFC Achmad Haris. Ia dirumorkan merapat ke Mitra Kukar dan tim asal Thailand.

Indikasi kepergian Yanto Basna sebenarnya sudah terlihat dalam satu pekan terakhir. Saat skuad SFC kembali berlatih usai libur awal tahun, Basna tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

Pemain berdarah Papua ini kabarnya ikut latihan bersama Persipura. Pemain jebolan SFC U-21 ini juga disebut-sebut menjalin komunikasi dengan Mitra Kukar.

Diminta konfirmasi terkait kebenaran rumor tersebut, Basna membenarkan bahwa ia sudah pamitan dengan manajemen SFC pada Sabtu (6/1).

“Saya rencananya mau ke klub Thailand untuk mencari pengalaman. Saya ingin merasakan bagaimana iklim sepakbola di luar Indonesia. Bagaimana bermain di kompetisi Thailand. Saya inginkan semua itu untuk meningkat karir ke depan,” kata Yanto Basna, Minggu (7/1).

Diakuinya, Laskar Wong Kito adalah klub besar di Indonesia. Lantaran berseragam SFC pula, klub luar negeri menawarkan kontrak kepadanya.

“Setelah saya bermain di sana dan banyak mendapatkan pengalaman, mungkin suatu saat saya bisa kembali lagi ke SFC,” ucapnya.

Sebenarnya, Basna sudah sangat lama mendambakan bermain sepakbola di luar Negeri. Setelah mendapatkan tawaran, ditambah PSSI pun telah memberikan izin melepas pemain Indonesia memperkuat klub sepakbola luar negeri, ia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini.

“Saya juga khawatir saat Evan Dimas tidak boleh. Eh sekarang sudah selesai dan Evan sudah berangkat. Pastinya saya minta kepada suporter sepakbola di Indonesia memahami kami karena semua juga demi kemajuan sepakbola Indonesia,” pungkasnya.

Terpisah, Agen Yanto Basna, Hero, mengungkap ada salah satu klub di Thailand yang telah melakukan kontrak dengan pihaknya. Namun ia belum bisa membeberkan terkait etika kontrak. “Klub Liga 1 di Thailand, tapi saya belum bisa bicara dulu,” ujarnya. #zal

What do you think?

Written by Julliana Elora

Harga Gabah Bulog Tak Kompetitif

“Hindari Isu SARA dalam Kampanye”