Nama Yeni Mustika di industri musik Minang khususnya dangdut, jelas tak asing lagi. Keikutsertaan Yeni di ajang Kontes Dangdut Indonesia (KDI) sebanyak dua kali, belakangan turut mendongkrak kepolulerannya. Bagaimana kiprahnya?
Artis asal Padang ini tercatat sudah lama berkiprah di dunia musik, khususnya genre dangdut eksklusif. Tercatat, sembilan album dihasilkannya sejauh ini. Di mana, tujuh di antaranya album duet, dan sisanya album solo yang langsung diproduserinya.
Kepada Padang Ekspres, dia menuturkan, bermusik merupakan hobi yang ditekuninya sejak SMA lalu. Tak terhitung pula sudah beberapa kali dia mengikuti ajang perlombaan dan festival.
Semuanya itu, menurut dia, menjadi pepompa semangatnya untuk eksis di belantika musik. Seusai tamat sekolah, Yeni semakin sering manggung diberbagai kesempatan maupun pentas orgen tunggal. “Yeni memang hobinya bernyanyi dan itu mulai ditekuni sejak SMA,” tutur Yeni saat dihubungi Padang Ekpres, Jumat (28/4).
Berbekal hobi itu jugalah, dia termotivasi mengembangkan kemampuannya guna berkiprah di pentas nasional. Hal itu diawali dengan keikutsertakan dalam ajang KDI 4 tahun 2008 (belum berhasil). Tahun 2010, dia Yeni berhasil lolos sampai jadi finalis asal Sumbar.
“Pada KDI 4 Yeni gagal, alhmdulillah dalam audisi di Padang tahun 2010, Yeni lolos sebagai finalis asal Sumbar bersama 35 finalis lainnya,”Hanya ikut dua kali penampilan, tapi bersyukur atas pencapaian itu,” sambungnya.
Meski gagal, Yeni tetap bertahan di Jakarta. Dia mendapat kesempatan untuk bergabung bersama managemen artis Adibal Syahrul dan membentuk Ledy Gula-Gula.
Meski sibuk di Jakarta, namun ia tetap berkeinginan mengeluarkan album solonya. Tahun 2015, keinginannya mengeluarkan album solo teralisasi. Album ini dia produseri sendiri. Di antara tembang andalannya, No Duit No Cinta, Nada Dering dan Itu Saja.
Nah, awal tahun ini Yeni merilis album dendang Minang Eksklusif dengan lagu Usah Tagamang, Tadorong dan Ramuak di Hati. “Iya, Yeni sudah ada beberapa album duet dan dua album solo di bawah naungan rumah produksi Yeni sendiri, Yeni Production,” beber ibunda dari Rafatar Oktavian ini.
Salah satu judul lagu andalan penggemar Siti Nurhaliza dan Yen itu Emang Aku Apaan, Bukan Gituan, buah karya Endang Raes di bawah naungan Bam Production Jakarta.
“Yeni tengah membentuk Duo Mancing dan segera promo di sejumlah TV dan Radio Nasional. Semuanya telah kelar baik shooting, rekaman dan sebagainya,” terang alumni Hukum Unand ini.
Baginya, meski disibukkan dengan berbagai aktivitas di dunia musik, melanjutkan pendidikan merupakan mimpi yang ingin diraihnya. Dan, dia juga disibukkan dengan usaha wedding organizer yang ia rintis satu tahun terakhir ini.
“Iya, Yeni ingin melanjutkan kuliah S-2 Hukum di Unand. Kita berusaha dan berkayakinan atas apa yang kita lakukan,” ujar alumni SMPN 13 dan SMAN 7 Padang itu.
Untuk menjaga kualitas suara dalam bernyanyi, dia terus berlatih bernyanyi secara otodidak dan pernah mengikuti les vokal. Di samping itu, terhadap konsumsi makanan, ia tidak pernah berlebihan khawatir akan kualitas suara yang dimilkinya.
“Makanan sih tidak berlebihan aja, tapi yang cepat itu jika makan es akan mudah berubah, maka sedapat mungkin Yeni hindari,” ujar Putri Tunggal dari Pasangan Muslim dan Fatmawati, warga asal Tunggulhitam Kototangah Padang.
Dia memandang keberadaan lagu-lagu Minang itu semakin dicintai masyarakat. Terbukti, banyak bermunculan artis pendatang baru dengan karakter dan kualitas vokal berbeda.
“Musik Minang berkembang baik. Semakin banyak yang muncul artis Minang, membuktikan bahwa lagu Minang makin dicintai. Saya yakin, rezeki itu sudah ada yang mengatur,” kata dia, optimis. (*)
LOGIN untuk mengomentari.