PADEK.JAWAPOS.COM--Beredar isu adanya pungutan Rp5.000 setiap murid, untuk bantuan pangan dan gizi balita stunting di Kabupaten Dharmasraya.
Isu tersebut berkembang dengan mengaitkannya dengan surat dari Bupati No.188.45/136/KPTS-BUP/2023 Tentang Penetapan bapak dan ibu asuh anak stunting Kabupaten Dharmasraya 2023. Maka merebak menjadi; diminta sumbangan Rp5.000 per siswa, dikumpulkan Senin tanggal 17 Juli 2023.
Dikonfirmasi wartawan Padang Ekspres kepada Kepala Dinas Pendidikan, Bobby Perdana Riza, ia membantah adanya keharusan atau iuran wajib bagi siswa, seperti kabar yang beredar. “Itu tidak benar,” ungkap Bobby.
Namun Bobby membenarkan adanya kebijakan bupati terkait iuran tersebut. Namun, bukan suatu kewajiban bagi siswa, melainkan hanya bentuk rasa kemanusiaan dan kepedulian saja.
“Jadi sebenarnya bukan wajib, tetapi bantuan tanpa paksaan sebagai bentuk dukungan penanganan stunting,” tegas Bobby.
Pihaknya juga telah mengeluarkan surat pemberitahuan kepada sekolah untuk memberikan dukungan dalam penanganan stunting tersebut.
“Kami dari Disdik juga telah mengeluarkan surat terkait bantuan dari setiap sekolah untuk penangangan stunting ini,” ucapnya.
Kembali Ia menegaskan bahwa bantuan dari siswa dan para guru itu tidak dipatok dan bentuknya tidak wajib. Melainkan lebih pada bantuan suka rela.
“Semua ini niatnya untuk membantu perbaikan gizi balita stunting, dan juga untuk menanamkan rasa kepedulian terhadap sesama manusia,” sebutnya.
Bantuan dari sekolah itu nantinya, lanjut mantan Kepala Dinsos ini, nantinya akan diberikan langsung pada keluarga yang terkena stunting.
“Bentuk bantuan ini nantinya langsung berupa barang, seperti susu, makana, dan asupan gizi, bukan dalam bentuk uang,” katanya.
Ia berharap masyarakat tidak salah paham dengan surat edaran tersebut. “Bagi para Kepala Sekolah, agar tidak menyalah-gunakan surat edaran dari bupati dan Dinas Pendidikan tersebut,” tutupnya, mengingatkan.(ita)
