in

Alextri Caniago, Prihatin Lihat Lagu Minang

Nama Alextri Caniago jelas tak asing lagi di telinga pengemar musik Minang. Pria yang sudah mengemas tiga album ini, bakal merilis album keempat dalam waktu dekat. Hanya saja, di balik kesuksesannya itu, jiwa Alextri justru sedang gundah gulana melihat perkembangan musik Minang akhir-akhir ini. Apa itu?

Pemilik nama Alextri Mayazet ketika ditemui Padang Ekspres, kemarin (19/5), melihat belakangan ini nyaris tak ada hal baru dalam musik Minang. Hal ini pulalah yang membuat dia memilih vakum sekitar tiga tahun belakang, sebelum memutuskan merilis album keempat. 

“Saya melihat dalam musik Minang itu cenderung tidak ada hal baru. Padahal, semestinya banyak warna dan musik yang dapat dilahirkan. Hal inilah yang membuat saya memilih vakum tiga tahun,” katanya.   

Sebagai penyanyi, Alextri memandang, banyak penyanyi dan bertalenta baru, serta musik Minang secara umum banyak yang bagus. Namun, cenderung monoton karena dari segi musik tidak ada yang baru.

“Musik itu banyak ragamnya dan saya berusaha untuk mencari musik kreatif. Saat ini, artis cenderung hanya mengambil untung saja tanpa memikirkan kualitas dan tentunya untuk kiprah yang lebih baik lagi,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Alextri menuturkan bahwa kesuksesannya di dunia tarik suara didapatkannya lewat cara tak mudah. Seusai menamatkan SMA tahun 1983, dia mencoba peruntungan di tanah Jawa, ia pun sempat mengamen. Namun, takdir tak selamanya sesuai harapannya.

Sejak tahun 1999, dia mulai aktif menciptakan lagu-lagu untuk para artis sebut saja Ratu Sikumbang dan lainnya. Biar begitu, Alextri tetap menekuni dan mengasah hobi menyanyinya.

Tahun 2010, Alextri mulai unjuk gigi dengan tampil solo. Tahun itu, dia menelurkan album solo perdana. Di antara judul lagunya “Isak Lambok Malam”dan ”Dendang Pauah”. Terakhir, dia mengorbitkan album akhir tahun 2014 lalu. Di antara judul lagunya,  “Tambilang Patah” dan “Angku Saliah Kiramaik”. “Insya Allah bulan Ramadhan ini, album keempat akan diorbitkan,” sebutnya.

Dalam album keempat itu, dia sempat  membocorkan sejumlah judul lagu. Di antaranya, “Mimpi Manjalang Siang” dan “Di Hati Mati di Mato Buto.” “Bagaimana persisnya, tunggulah tanggal mainnya,” imbau dia. 

Alextri menuturkan bahwa dia mulai menyanyi sejak duduk di bangku SD sekitar tahun 70-an. Waktu itu, Alextri kecil sering mendengarkan lagu-lagu internasional di channel radio Padang. “Saya suka gaya lagu barat, setiap radio itu saya sudah tahu jadwal putar lagu baratnya,” akunya.

Berbekal kebiasaan bernyanyi itulah, Alextri mulai memasang target menjadi penyanyi terkenal. Dia pun mulai mempelajari berbagai genre lagu, termasuk pop Minang.

“Lagu Minang itu mempunyai rasa yang sangat kuat di hati saya, dan saya pun berkiprah untuk melahirkan karya untuk tanah kelahiran sendiri. Alhamdulillah sejumlah lagu sudah banyak diperdengarkan kepada masyarakat,” tutur penyanyi Minang berambut gondrong itu.

Diakuinya, untuk melahirkan album keempatnya ini, terdapat jeda sekitar tiga tahun dari album sebelumnya. Hal itu dipengaruhi oleh banyaknya pemusik dan cenderung tidak ada yang baru.

Diungkapkan pria kelahiran 1965 itu, seusai album keempatnya diluncurkan nantinya, dia juga akan menggarap album instrumental akustik Minang. “Ya, setelah ini, saya juga akan menggarap album instrumental. Semoga saja lancar dan sesuai harapan,” ucap warga Lubukminturun ini. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Rumah tak Dihuni, Pemerintah Cabut KPR Subsidi

Transmart Investasi Rp 500 Miliar, Tampung 1.200 Produk UMKM Sumbar