in

Indonesia Juara III Miss World 2016

Track record Indonesia di ajang kontes kecantikan semakin gemilang. Tahun ini Ariska Putri Pertiwi dinobatkan menjadi Miss Grand International. Lalu, Felicia Hwang menjadi runner-up kedua Miss International.

Kemarin (19/12), bertambah lagi prestasi wakil Merah Putih. Natasha Mannuela mengamankan gelar runner-up 2 Miss World 2016 dalam final di MGM National Harbor, Oxon Hill, AS.

Cewek yang akrab disapa Acha itu mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Indonesia. Termasuk warga Bantar Gebang yang mendukung proyek sosialnya. 

”Doa dan dukungan mereka menjadi kekuatan dan semangat sendiri bagi saya untuk terus berjuang di Miss World 2016,” kata Acha dalam siaran pers yang diterima koran ini.

Merebut tempat ketiga Miss World, dia mengulang pencapaian Maria Harfanti tahun lalu. Mahkota Miss World direbut oleh Miss Puerto Rico Stephanie Del Valle. Runner-up pertama atau tempat kedua menjadi milik Yaritza Reyes, wakil Republik Dominika.

Sepanjang malam final, Acha tampil stunning. Perempuan 22 tahun asal Bangka Belitung itu mengenakan tube dress bertabur kristal warna biru tua gradasi putih. Dia tampil anggun, sehingga merebut runner-up kedua kategori Top Model. Dia juga menjadi Continental Queen of Beauty untuk wilayah Asia dan Oseania.

Pada babak final, Acha mendapatkan pertanyaan akhir dari Miss World 2002 Azra Akin. Dia menanyakan bagaimana menumbuhkan kepercayaan orang lain untuk dapat membantu lingkungan.  

“Menumbuhkan kepercayaan orang lain pertama kali harus dimulai dari diri sendiri,” jawab Acha. “Kita juga harus memulainya dengan cinta. Jika orang melihat ketulusan kita, mereka akan terinspirasi dan melanjutkannya,” paparnya. Ada sedikit nervous dalam intonasi Acha.

Acha juga mendapatkan gelar prestisius Beauty with A Purpose. Tiap putri memang diminta menunjukkan proyek sosial yang pernah dilakukan. Acha membuat proyek di kawasan Bantar Gebang, Bekasi.

Dalam video presentasinya, Acha menampilkan gambaran warga Bantar Gebang. Termasuk anak-anaknya yang bertelanjang kaki yang setiap hari bergelut dengan tumpukan sampah.

“Kurangnya pendidikan membuat anak-anak ini tak berdaya hidup miskin. Kami membantu memutus lingkaran setan antara kemiskinan dan kebodohan di sana,” kata Acha dalam narasi.

Aksi Acha menghidupkan sekolah nonformal dengan membantu warga sekitar membuat kolam ikan dan mengolah dagingnya menjadi abon memukau juri.
“Pendidikan merupakan modal utama untuk melanjutkan hidup,” ujar Acha.

“Seperti kata Nelson Mandela, pendidikan adalah senjata yang paling kuat untuk mengubah dunia. Tidak hanya memberi motivasi di sekolah, saya juga terjun bersama warga untuk membuat abon lele juga membuat kolam lele,” kata Acha di dalam video. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Diduga Dibajak, Truk Tabrak Pasar Natal Berlin

Jelang Tutup Tahun, Biro Renkeu Setkab Siapkan Perencanaan Penganggaran 2018