Karena Merasa tidak Puas dengan Kinerja Operator
Kompetisi Liga 1 yang dijalankan oleh PT LIB (Liga Indonesia Baru) terancam berhenti di tengah jalan. Itu setelah 15 klub dari total 18 klub peserta kompetisi kasta tertinggi tanah air itu memutuskan untuk mogok kompetisi di pekan ke-29 mendatang. Itu adalah reaksi atas sikap operator yang mereka nilai tidak transparan.
Sikap resistensi klub kepada operator tersebut disampaikan secara resmi dalam jumpa pers di salah satu pusat perbelanjaan di Senayan, Jakarta Pusat, siang kemarin (4/9). Dalam kesempatan tersebut, ada sejumlah tuntutan yang mereka sampaikan ke publik oleh mereka yang mengatasnamakan diri Forum Klub Sepak Bola Profesional Indonesia itu.
Para klub yang tergabung dalam forum tersebut adalah, Arema FC, Persela Lamongan, Gresik United, Sriwijaya FC, Madura United, Persipura Jayapura, Perseru Serui, Borneo FC, Barito Putera, Mitra Kukar, Persija Jakarta, Semen Padang, PSM Makassar, Persiba Balikpapan dan Bhayangkara FC. Sementara 3 klub yang belum bergabung, adalah PS TNI, Persib Bandung dan Bali United.
Gede Widiade, Ketua sekaligus juru bicara forum tersebut, mengatakan, apa yang mereka sampaikan ke publik itu adalah hasil dari kajian dan diskusi yang mereka lakukan selama beberapa hari terakhir. Kesimpulannya, mereka menilai operator kompetisi terindikasi melakukan pelanggaran perjanjian atas komitmen bersama dengan klub di awal kompetisi.
“Sebenarnya kegiatan biasa antara operator dengan klub. Garis besarnya, awal kompetisi ada pertemuan pemilik klub dengan operator. Nah, kami berharap, ada komitmen awal yang terlihat bagus mengenai transparansi, masalah legal serta aspek bisnis serta penugasan wasit asing yang tidak transparan,” kata Gede yang juga Direktur Utama Persija Jakarta itu.
Nah, mereka lantas mengultimatum operator untuk segera merealisasikan seluruh komitmen yang mereka bangun dengan klub tersebut, paling lambat dalam 14 hari kedepan, maka mereka akan mengambil langkah tegas. “Kami akan putuskan untuk berhenti kompetisi untuk sementara. Karena kami menilai tidak ada empati dari operator kepada klub,” tegasnya.
Dalam perkembangan yang sama, Chief Operating Officer (COO) PT LIB, Tigorshalom Boboy menanggapi reaksi para klub tersebut dengan santai. “Pada prinsipnya kami akan menerima semua aspirasi yang disampaikan oleh klub,” kata dia. “Tapi, klub juga harus sadar bahwa, membangun sepakbola nasional itu adalah tanggung jawab bersama, jangan ada yang bikin gaduh,” ucapnya.
Tigor pun berjanji bahwa, mereka akan segera mencari waktu yang tepat untuk menggelar pertemuan dengan para klub yang sudah menyampaikan kekecewaan tersebut. “Intinya isu yang sedang berkembang ini akan diskuksikan di internal kami sebelum menentukan waktu yang tepat untuk bertemu klub bersama PSSI,” tambah Tigor.
Senada dengan Tigor, Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono mengungkapkan, bahwa belum ada pemberitahuan secara resmi dari 15 klub tersebut. “Kami belum mendengar laporan apa-apa dari klub. Tapi, mungkin dua minggu ke depan baru kami akan memberikan sikap resmi,” kata Joko. “Sebenarnya itu bukan masalah besar yang harus dibesar-besarkan,” tegasnya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.