Dinas Pertanian Kabupaten Agam mencatat sebanyak 3.000 ekor ternak sapi di kabupaten itu telah diberi vaksinasi penyakit kuku dan mulut (PMK). Ribuan ekor sapi itu tersebar di seluruh wilayah kecamatan yang ada di Agam.
“Program vaksinasi PMK bagi ternak sapi ini sudah dimulai secara serentak sejak 28 Juni 2022 lalu dan di Agam sejauh ini capaiannya sudah menyasar lebih kurang sebanyak 3.000 ekor sapi. Tersebar di seluruh kecamatan,” kata Kepala Dinas Pertanian Agam, Afniwirman, kemarin (27/10).
Pemberitahuan vaksinasi itu lanjutnya, guna memutus mata rantai penyebaran PMK di Agam. Hingga kini program tersebut masih terus berlanjut dan dilakukan sekali seminggu.
Pihaknya menurunkan sebanyak 33 petugas kesehatan hewan langsung ke lapangan untuk pemberian vaksinasi.
Petugas itu tersebar pada lima UPT Puskeswan, yakni Lubukbasung, Salarehaie, Ambunpagi, Kotohilalang dan UPT Puskeswan Magek. “Wilayah kerja lima UPT ini meliputi seluruh kecamatan. Untuk vaksinnya sendiri, saat ini masih tersedia,” katanya.
Kendati telah memiliki tujuan yang jelas imbuh Afniwirman, tetap saja program vaksinasi itu menemui beberapa kendala di lapangan. Seperti, masyarakat sudah abai setelah kasus PMK berkurang di kabupaten itu. Selain itu, pemilik tidak respon dengan vaksinasi itu, banyak sapi lepas dan lainnya.
Namun ia berharap wali nagari membantu untuk mengayomi seluruh warga yang memiliki ternak, agar ternak mereka divaksin. Dengan cara itu, maka seluruh ternak di Agam dengan jumlah sekitar 10 ribu ekor telah divaksin semuanya.
“Dukungan wali nagari untuk mengayomi masyarakat peternak di wilayahnya tentu sangat dibutuhkan dalam meningkatkan capaian vaksinasi ini. Rencananya dalam waktu dekat, bakal kembali digelar gebyar vaksinasi PMK bagi ternak di Agam yang berpusat di Manggopoh,” bebernya. (ptr)