lensaterkini.web.id – Media sosial nampaknya telah menjadi hal yang penting dalam kehidupan manusia saat ini. Setiap saat berlalu, selalu tidak lepas untuk diposkan dan diupload ke dunia maya. Baik muda maupun tua, kegiatan seperti itu nampaknya biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya hanya satu, sehingga orang suka atau mengomentarinya.
Saat bulan Ramadhan tiba, hal itu juga masih sering dilakukan oleh netizens. Sayangnya, pembaruan media sosial dilakukan saat beribadah. Padahal nama pemujaan, jangan sampai ditunjukkan untuk menunjukkan masyarakat umum atau akan berakhir dengan sia-sia. Jadi, jenis perilaku apa yang medsos pengguna saat memamerkan aktivitas pemujaan mereka? Periksa ulasan berikut ini.
BACA JUGA : 7 Kota Dengan Tempat Ibadah Beda Keyakinan yang Berdekatan Di Dunia
Tipikal selfie dulu sebelum ibadah
Pengguna media sosial yang satu ini sering ditemukan di media sosial. Dalam ibadah apapun entah itu sholat, tadarus untuk berdizikir, masih meluangkan waktu untuk selfie. Niatnya ada di dunia maya, tapi sayang kalau sudah selesai, akan hilang semua amal-amalnya. Hal-hal Mirisnya seperti ini tidak hanya dialami oleh kaum muda, orang tua sudah mulai merindukan selfie saat beribadah.
Lebih menyedihkan lagi, hal seperti ini paling sering ditemukan di kalangan orang terkenal. Sebagai figur publik, mereka bukan pemodelan hal yang baik, hanya perilaku buruk saja yang dilakukan. Akibatnya, penyembahan diri pada saat ibadah ini menjadi tren juga di masyarakat.
Bedoa di media sosial
Memang nama doa itu ada antara hamba dan Allahnya saja yang tahu. Tapi belakangan ini, sejak media sosial menjadi populer di masyarakat, telah terjadi kecenderungan untuk berdoa di media sosial. Memang sangat aneh, karena sholat harus dilakukan di tempat ibadah atau dalam keadaan diam dan diam, ini bahkan dalam status media sosial.
Belum lagi, semoga sholat adalah rahasia diri dan tuhan, ini ada di umbar-umbar. Tidak apa-apa jika Anda benar-benar ingin meminta bantuan orang lain untuk berdoa, sayangnya kebanyakan dari mereka hanya ingin penderitaan mereka diketahui orang lain. Miris memang melihat perilaku pengguna media sosial ini.
Foto dulu sebelum berbuka
Sepertinya tidak ada yang aneh dengan yang satu ini, tapi ternyata beberapa ilmuwan menganjurkan hal ini hanya dihindari. Alasannya dengan memamerkan menu buka puasa di media sosial bisa memicu perasaan riya ‘di hati. Selain itu juga bisa membuat iri orang lain yang berbuka puasa dengan menu darurat.
BACA JUGA : 4 Cara Hindari Rasa Lelah Beribadah di Bulan Ramadan
Bahkan di Arab Saudi pun, ini dilarang keras. Tapi justru sebaliknya di Indonesia, perilaku ini semakin banyak setiap tahunnya. Mungkin hal itu juga mempengaruhi perilaku pengguna media sosial yang semakin terbiasa dengan tren memotret makanan.
Ibadah biar ganteng
Apalagi saat akan beribadah sembahyang, slogan ini sering diucapkan di kalangan pengguna media sosial. “Doa Jum’at lebih dulu biar lebih ganteng” atau “Tadarus pertama gantengnya tambah tambah”, apapun itu tingkah sesat.
Selain unsur riya ‘karena pamer dalam pemujaan, kesimpulan yang akan lebih bersifat fisik sementara ibadah sepertinya agak tidak etis membuatnya. Jika mungkin keyakinan dan hatinya pasti, tapi kalau hanya bentuk fisiknya, nampaknya agak bagaimana. Sayangnya sampai sekarang, hal serupa masih virus di dunia maya.
Ujug-ujugnya pakai hijab
Menjelang bulan puasa datang, banyak wanita yang tiba-tiba mengubah penampilannya dengan meliput ketelanjangannya. Ini hal yang sangat bagus, tapi yang disayangkan adalah kebanyakan hal tidak berlangsung lama.
BACA JUGA : 7 Kejadian Unik Saat Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan
Ya, itu adalah hal yang disesalkan saat wanita mulai gemetar saat ramadan, tapi hilangkan jilbab saat bulan puasa usai. Akan lebih baik jika kebiasaan hijab ini bisa dilanjutkan bahkan setelah ramadhan usai. Tapi bagaimana lagi, artikel beberapa wanita berjilbab karena saat bulan suci. Satu hal yang bisa kita lakukan adalah berdoa agar wanita yang berjilbab saat Ramadhan bisa dipandu dan istiqomah menjalankannya.
Ya, itulah jenis perilaku yang tidak boleh ditiru oleh pengguna media sosial. Nama pemujaan akan lebih baik dirahasiakan, dari pada itu hanya akan berakhir dengan sia-sia. Seharusnya perkembangan teknologi juga harus diimbangi dengan pengetahuan agama yang kuat.