Provinsi di Indonesia cukup banyak menghasilkan jengkol (Pithecellobium lobatum B.). Pada tahun 2018, produksi jengkol di Indonesia tercatat 18.168 ton. Beberapa Provinsi penghasil jengkol terbesar di antaranya; Lampung 2.753 ton (15%), Banten 2.700 ton (14,8%), dan Sumatera Barat 2.380 ton (13%).
Khusus di Sumatera Barat (Provinsi Sumbar) ada 6 daerah kabupaten/kota yang tercatat sebagai penghasil jengkol terbanyak (data BPS; Sumbar Dalam Angka 2021), yakni :
- Kabupaten Pesisir Selatan dengan hasil 22.506 ton jengkol.
- Kabupaten Limapuluh Kota dengan hasil 18.466 ton jengkol.
- Kabupaten Agam dengan hasil 14.397 ton jengkol.
- Kabupaten Padangpariaman dengan hasil 11.537 ton jengkol.
- Kabupaten Dharmasraya dengan hasil 12.130 ton jengkol.
- Kabupaten Pasaman Barat dengan hasil 9.188 ton.
Sedangkan daerah kabupaten/kota lainnya di Sumbar hanya menghasilkan jengkol 500 ton hingga 700 ton. Total produksi jengkol di Sumbar sebesar 127.429 ton itu umumnya oleh pelaku UMKM diolah menjadi kerupuk jengkol (karapuak jariang). Opak kerupuk jengkol sangat diminati masyarakat dan menjadi oleh-oleh bagi perantau. (*/hsn)