Jakarta (ANTARA) – Aktris Adinda Thomas mengaku tegang saat harus kembali syuting “KKN Di Desa Penari” versi panjang.
Adinda berperan sebagai Widya, seorang mahasiswa yang melakukan kuliah kerja nyata di sebuah desa terpencil.
Sebagai seorang gadis Jawa, Adinda pun dituntut untuk memiliki logat dan bisa berbahasa Jawa. Hal ini yang membuatnya tegang sebab cara berbicaranya harus benar-benar sama dengan Widya saat dia syuting dua tahun lalu.
Baca juga: Kiat “hiking” dari Adinda Thomas
“Ketegangan-ketegangan itu hadir lagi, kalau fisik tinggal balikin lagi. Yang susah dialek harus balik lagi ke Jawa (logat Jawa), detailnya benar-benar dijagain untuk jadi Widya lagi,” ujar Adinda saat peluncuran trailer film “KKN Di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni” di Jakarta, Senin.
Selain bahasa, tantangan lain yang dihadapi Adinda adalah harus memotong rambutnya menjadi pendek lagi.
Menurut Adinda, hal tersebut cukup berat lantaran dia sangat menyukai rambut panjang.
“Ketika aku harus jadi Widya lagi dan pendek lagi, ya ampun aku tuh udah susah payah buat manjangin rambut. Jadi ini kayak melawan egonya Adinda untuk nyaman ke rambut pendek,” katanya.
Adinda berharap “KKN Di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni” dapat menghibur dan menjadi jawaban bagi penonton film yang pertama.
Baca juga: Adinda Thomas dililit tiga ular sanca di film “KKN: di Desa Penari”
Baca juga: Makna Idul Adha bagi Adinda Thomas
Baca juga: Film “KKN: Di Desa Penari” rilis cuplikan dan poster
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
COPYRIGHT © ANTARA 2022