in

Air Terjun Kulukubuk Mentawai, Kolaborasikan Wisata Alam dan Budaya

Salah satu objek wisata air terjun yang cukup hits di Kepulauan Mentawai, yakni Air Terjun Kulukubuk yang berada di Desa Madobag, Kecamatan Siberut Selatan. Wisata air terjun ini tidak hanya diminati oleh pengunjung lokal saat musim libur.

Namun juga wisatawan mancanegara terutama peminat wisata traking atau jalan kaki. Di kawasan ini pengunjung juga dapat menyaksikan destinasi wisata budaya Mentawai. Seperti apa?

WISATA Air Terjun Kulukubuk di Desa Madobag, dapat ditempuh dengan berjalan kaki dari kantor Desa Madobag lebih kurang 30 menit. Kawasan objek wisata ini, memang sengaja dijadikan sebagai salah satu wisata traking oleh Pemkab Mentawai.

Menjelang menuju objek wisata tersebut, pengunjung juga disuguhi berbagai macam endemik Mentawai, seperti bilou atau beruk Mentawai. Air Terjun Kulukubuk sendiri termasuk sebagai salah satu air terjun tertinggi di Mentawai yang mencapai lebih kurang 30 meter.

Uniknya, air terjun ini, berasal dari mata air perbukitan dan debit airnya selalu stabil serta alirannya sampai ke sungai Rereiket. Salah satu aliran sungai yang dijadikan oleh masyarakat setempat sebagai terusan menggunakan perahu pompong menuju hulu atau desa Matotonan.

Makanya, tidak jarang setiap akhir pekan, kawasan ini ramai dikunjungi oleh masyarakat lokal untuk mandi-mandi. Hal itu disebabkan, kondisi air yang bening dan jernih. Tidak jarang juga, kawasan ini dimanfaatkan sebagai salah satu tempat pemandian menjelang memasuki bulan puasa.

Kawasan wisata ini, masih betul-betul alami dan jauh dari hingar bingar perkotaan. Suara alam dari berbagai jenis binatang terasa sangat alami. Kawasan wisata Air Terjun Kulukubuk sendiri sudah dihibahkan oleh pemilik tanah kepada pemerintah daerah semenjak tahun 2018.

Sejak saat itu, kawasan ini, betul-betul dibangun dan didukung dengan sarana seperti homestay atau penginapan. Tahun 2020, Bupati Kepulauan Mentawai periode 2017-2022 juga sudah meresmikan kawasan tersebut. Namun, pembangunan dan pengembangannya sempat terkendala akibat pandemi Covid-19 dan dilanjutkan tahun 2022.

Di samping sebagai salah satu wisata alam, Desa Madobag juga salah satu desa wisata budaya di Mentawai, setelah Desa Matotonan. Di sana pengunjung juga dapat menyaksikan secara langsung kehidupan asli nenek moyang orang Mentawai yang masih bertahan hingga sekarang. Termasuk menyaksikan kearifan lokal budaya tato Mentawai yang sudah mendunia tersebut.

Kepala Desa Madobag, Yohannes mengatakan, kawasan wisata alam Kulukubuk memang sudah menjadi salah satu ikon wisata alam Mentawai. Hanya saja belum terkelola dengan baik. Artinya, pengunjung dapat dengan leluasa atau gratis masuk kawasan tersebut. Ke depan, kata dia, lewat kerjasama antara pemerintah daerah dan desa, akan menata ulang kawasan tersebut.

“Saat ini, tengah kondisi pengerjaan cor jalan menuju lokasi air terjun. Mudah-mudahan tahun 2023 mendatang kawasan ini, sudah bisa terkelola dengan baik dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat. Kawasan ini, sudah dihibahkan oleh pemilih tanah di Madobag. Tentunya, kita juga akan melibatkan penghibah tanah dalam pengelolaanya,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga Kepulauan Mentawai, Joni Anwar beberapa waktu lalu mengatakan, wisata alam Air Terjun Kulukubuk akan menjadi wisata rekreasi berbayar.

Dimana, di dalam kawasan wisata alam tersebut, sudah dibangun fasilitas. Termasuk 7 unit gazebo kiri dan kanan menuju kawasan air terjun, serta loket tempat penjualan tiket bagi pengunjung.

“Selain menyajikan keindahan alam Air Terjun Kulukubuk. Pengunjung juga dapat beristirahat di lokasi tersebut, dengan menyaksikan langsung keindahan alam Mentawai yang masih alami. Di dalam kawasan ini, juga ada bangunan pujasera atau area makanan cepat saji sejenis kafe,” katanya.

Sarana tersebut, direncanakan akan dikelola langsung oleh masyarakat setempat. Selain itu, di kawasan tersebut, juga dilengkapi gedung kesenian sederhana untuk menyuguhkan beragam kesenian dan budaya Mentawai kepada pengunjung.

Pengembangan kawasan wisata alam Kulukubuk juga masih terus berproses. Termasuk juga mendorong masyarakat setempat untuk berkegiatan yang mendukung pariwisata dan saya tarik wisata itu sendiri.

Penjabat Bupati Kepulauan Mentawai, Martinus Dahlan terus mendorong instansi atau lembaga yang berkaitan dengan pariwisata. Menurut dia, pariwisata Mentawai salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah Mentawai yang cukup efektif. Menurut dia, upaya pembangunan pariwisata akan memberikan daya tarik terhadap pengunjung.

“Kepada stakeholders terkait, mari kita sama-sama mendukung pembangunan pariwisata Mentawai. Selama ini, kita baru fokus pada wisata pantai dan minat khusus, seperti surfing. Nah, kita harus mulai gerakkan wisata budaya dan juga wisata alam. Bali itu terkenal bukan karena keindahan alamnya, tapi karena keunikan budayanya. Nah, kita Mentawai punya potensi yang tidak kalah jauh berbeda dengan Bali. Potensi ini harus kita lirik dan kembangkan,” pungkasnya. (***)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Presiden Ungkap Potensi Besar Indonesia untuk Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik

Guru Penggerak Itu Guru Covid-19?