ACEHTREND.CO, Aceh Besar – Akademi Dakwah Indonesia (ADI) yang merupakan lembaga pendidikan binaan Dewan Dakwah Aceh mengirimkan 20 mahasiswa lembaga tersebut ke daerah perbatasan Aceh. Pelepasan Kafilah Dakwah Ramadhan 1438 H dilakukan pada hari Kamis (25/05/2017) di Markaz Dewan Dakwah Aceh, Gampong Rumpet, Krueng Barona Jaya, Aceh Besar.
Para mahasiswa yang tergabung dalam Kafilah Dakwah Ramadhan ini akan menuju ke daerah perbatasan dan pedalaman diseluruh Aceh. Daerah tersebut mencakup Subulussalam, Singkil, Gayo Lues, Simeulue, Aceh Tenggara dan Aceh Tamiang.
Direktur ADI Dr. Muhammmad AR, ME dalam sambutannya mengatakan bahwa selama Ramadhan ini mereka akan mengisi berbagai kegiatan, diantaranya menjadi imam shalat tarawih, khutbah jum’at, ceramah Ramadhan, pelatihan TPA, dan pesantren kilat serta ditambah program Tahsin Al-Qur’an.
“Alhamdulillah, ini ke tiga kalinya ADI Dewan Dakwah Aceh mengirimkan Kafilah Dakwah Ramadhan ke daerah perbatasan dan pedalaman Aceh. Di daerah perbatasan dan pedalaman tersebut selama ini jarang mendapatkan sentuhan dakwah. Dan kita berharap dengan hadirnya mahasiswa ADI ini akan menambah semangat masyarakat di sana dalam beribadah di bulan suci Ramadhan,” kata Muhammmad AR sambutannya.
Muhammad AR menambahkan kegiatan bertema “Da’i Menyapa Perbatasan dan Pedalaman Aceh” ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa ADI dengan terjun dan berinteraksi langsung bersama masyarakat di pelosok daerah selama Ramadhan. Dengan demikian mareka akan mengetahui praktek dakwah di lapangan. Kegiatan ini juga akan mendapatkan penilaian tersendiri, karena ini merupakan bagian dari kurikulum yang ada di ADI.
“Jangan takut dengan tantangan karena hidup adalah perjuangan, berdakwah itu mengembangkan tugas nabi, dan yang terpenting adalah mampu menghadirkan Ramadhan ke dalam hati masyarakat,” ujar Dr Muhammad.
Sementara itu Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh Dr Tgk Hasanuddin Yusuf Adan MCL MA yang juga hadir dalam acara tersebut mengatakan dukungan dan mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan tersebut. Menurutnya ini merupakan bentuk partisipasi dan keseriusan serta komitmen Dewan Dakwah Aceh dalam membantu pemerintah untuk mengawal daerah perbatasan dan pedalaman Aceh dari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Dewan Dakwah Aceh sangat siap dan akan senantiasa bersama pemerintah Aceh untuk berdakwah di daerah perbatasan dan pedalaman Aceh itu. Sebab di situ merupakan daerah rawan aqidah. Tentunya diperlukan kerjasama semua pihak terutama pemerintah Aceh untuk mengawalnya,” pungkas Tgk Hasanuddin.[]