in

Aku Memang Telah Memaafkanmu, Namun Aku Belum Bisa Melupakan Rasa Sakit Itu

Aku tahu kita berdua adalah sepasang manusia yang sangat berbeda. Awalnya, kukira perbedaan itu akan bisa membuat kita saling melengkapi. Namun, ternyata kita tidak sedewasa itu untuk menanggapi kondisi kita. Hingga seringkali kita berada pada keadaan yang tidak baik, saling menghakimi, lalu saling menyalahkan. Walau aku selalu berusaha untuk bisa memahamimu, nyatanya kau memang tidak selunak itu untuk bisa kupahami. Dan walaupun seringkali aku mengalah, nyatanya kau masih belum juga bisa menerima keadaan kita. Kau masih menganggap benar apa yang kau yakini benar. Sebenarnya, semua itu adalah hakmu, karena kita berdua juga sudah berjanji bahwa akan selalu ada kebebasan dalam berpendapat antara kita berdua. Namun seringkali kau tidak sadar bahwa kau telah melukaiku dengan sikap dan perkataanmu. Kau sering lupa bahwa ada hati yang perlu untuk kau jaga dari keegoisanmu itu.

Jika kau sudah seperti itu, jika aku sudah terlanjur sakit hati, maka aku pun hanya bisa diam. Bukan karena aku marah, bukan karena aku lelah untuk menanggapi dirimu, melainkan karena aku ingin memberimu waktu sendiri. Aku hanya ingin kau mampu meresapi segala yang terjadi di antara kita berdua dengan kepala dingin. Keterdiamanku adalah kesempatan bagimu untuk berintrospeksi diri. Keterdiamanku adalah waktu yang lapang bagimu untuk mengetahui apa saja yang sudah terjadi dan apa saja yang harus dilakukan untuk memperbaiki semuanya. Aku diam bukan untuk mendiamkanmu. Aku diam juga karena aku sedang melakukan introspeksi diri yang sama.

Baca juga: Keterdiamanku Adalah Caraku Mengungkapkan Bahwa Aku Kecewa

Hingga tibalah suatu hari dimana kita sudah benar-benar memahami segalanya dari introspeksi diri yang panjang. Ternyata akhirnya kau sadar bahwa semua yang terjadi adalah karena egomu yang terlalu tinggi. Dan aku tahu bahwa kau bukan pecundang yang semudah itu mempersalahkan orang lain lagi. Maka, kebesaran hatimu akan selalu membuatmu mau untuk meminta maaf padaku. Aku menghargai itu. Dan jika kau sudah meminta maaf kepadaku, maka tugasku hanya satu, yaitu memaafkanmu. Aku bisa apa selain memaafkanmu? Bukankah Tuhan juga Maha Pemaaf? Jika aku tidak memaafkanmu, berarti aku akan berlaku tidak sopan kepada-Nya.

Namun, walau semua sudah membaik, walau aku sudah memaafkanmu, aku hanya meminta satu hal kepadamu. Aku ingin agar kau tidak kembali melakukan hal yang sama seperti itu. Aku tidak ingin kita berada pada kondisi yang sama. Yang saling diam hanya untuk mencari jalan keluar. Yang saling mendiamkan hanya untuk memecahkan permasalahan dan mencari tahu siapa yang benar dan siapa yang salah. Jangan sampai kita masuk ke dalam jurang yang sama. Karena aku takut jika hubungan kita bisa hancur karenanya. Karena walau aku sudah memaafkanmu, sejujurnya  aku tidak pernah bisa melupakan rasa sakit itu. Dan aku tidak ingin rasa sakit itu kembali kurasa.

What do you think?

Written by virgo

Hubungan Muslim RI-RRT Terjalin Sejak Abad 15

Mengetahui Kekuranganmu Bukanlah Alasan Bagiku untuk Segera Meninggalkanmu