Jakarta (ANTARA) – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, dirinya ingin menjadi anggota Komite Eksekutif PSSI karena geregetan dengan situasi persepakbolaan Indonesia.
“Saya sudah menyaksikan sepak bola sejak masa taman kanak-kanak sampai sekarang. Saya gegeretan melihat kompetisi kita. Jadi menurut saya harus ada perubahan,” ujar Andre kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Menurut pria yang juga anggota DPR RI 2019-2024 itu, salah satu faktor yang membuat persepakbolaan Indonesia tidak maju adalah keberadaan mafia.
Mafia, menurut Andre, membuat kompetisi lapangan hijau nasional tidak berkembang dan belum menunjukkan prestasi tinggi.
Andre menilai hal itu menjadi jawaban mengapa para pemain timnas usia belia yang mampu menggebrak Asia berubah ‘melempem’ ketika memperkuat timnas U-23 dan senior yang kebanyakan diisi pesepak bola profesional Liga Indonesia.
“Kita harus memerangi mafia sepak bola agar tidak lagi mengganggu sepak bola. Mereka membuat kompetisi menjadi tidak sehat,” tutur dia.
Untuk memuluskan jalannya memberantas mafia, Andre berharap dirinya dapat mengisi tugas sebagai komite wasit di PSSI.
Laki-laki asal Sumatera Barat itu menganggap bahwa wasit adalah sasaran empuk para mafia. Oleh karena itu, wasit harus ditingkatkan kemampuan dan profesionalitasnya.
“Wasit harus diberikan tunjangan dan tingkat kesejahteraan yang cukup sehingga tidak gampang tergoda dengan tawaran para mafia. Lalu, harus ada juga pengawasan wasit secara melekat,” kata Andre.
Sampai Rabu (2/10), Andre Rosiade menjadi salah satu bakal calon anggota komite eksekutif PSSI periode 2019-2023 bersama 49 nama lain. Pendaftaran sendiri masih dibuka sampai hari ini, Kamis (3/10).
Untuk menjadi calon tetap yang diumumkan pada 23 Oktober 2019, seluruh bakal calon harus melengkapi syarat yang telah ditetapkan.
Periode kampanye semua calon anggota Komite Eksekutif PSSI, termasuk ketua umum, digelar pada 24-31 Oktober 2019.
Ada pun kongres pemilihan 15 personel komite eksekutif (Exco) PSSI, yaitu seorang ketua umum, dua wakil ketua umum dan 13 anggota Exco, akan berlangsung pada 2 November 2019.