Palembang, BP–Hingga kini nasib anggaran Rp5 miliar untuk insentif guru honor seluruh Sumatera Selatan (Sumsel) dalam RAPBD Sumsel tahun anggaran 2020 masih menggantung.
Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli memastikan anggaran insentif guru honor Rp 5 miliar tersebut tidak dialihkan ke infastruktur sekolah.
“Jadi anggaran Rp5 miliar untuk insentif guru honor masih ada, tinggal menunggu payung hukum yaitu Pergub, sekarang tinggal dari Pemprov Sumsel berani tidak mereka mengeluarkan payung hukumnya, sekarang posisinya masih menggantung,” kata Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli di DPRD Sumsel, Jumat (3/1).
Belajar dari daerah lain, menurut politisi PKS ini, anggaran insentif guru bisa dianggarkan dan dicairkan.
“Tinggal keinginan Pemprov Sumsel sendiri, mau atau tidak untuk membelanjakannya, untuk membelanjakannya mereka berpikir harus ada payung hukum, sekarang payung hukumnya salah satunya Pergub, mereka buat pergub dan dasar-dasar pergub itu khan ada,” katanya.
Pihaknya berharap anggaran Rp5 miliar untuk insentif guru honor tersebut bisa ditambah pihak Pemprov Sumsel, menurutnya Rp5 miliar tidak ada apa-apanya dengan biaya infastruktur fantastis lainnya.
“Kita harapkan seimbang kesejahteraan untuk guru honor, tenaga pendidik, tenaga kependidikan itu seimbang dengan biaya infastruktur yang ada dibangun di Sumsel, bukan sekadar Rp5 miliar tapi bisa ditambah lagi pihak Pemprov, pertanyaannya mau tidak pihak Pemprov mau menambah anggaran itu,” katanya.
Menurut Syaiful, tahun 2018 anggaran insentif guru honor dianggarkan Rp13,2 miliar, anggarannya sudah ada tapi tidak bisa di belanjakan dengan alasan tidak ada payung hukum dari pihak Pemprov Sumsel.
“Harusnya pihak eksekutif mengadakan studi banding ke daerah-daerah yang bisa, dan mencari tahu kenapa daerah lain bisa, kita tidak bisa, daerah lain yang kami kunjungi waktu komisi V, mereka menganggarkan lewat pergub ternyata lewat pergub bisa, Jabar mereka ada insentif guru honor, mereka bisa, jadi tinggal kemauan pihak Pemprov mau atau tidak,” katanya.
Kini anggaran Rp5 miliar untuk insentif guru honor masuk di anggaran belanja langsung untuk Program Sekolah Gratis (PSG) anggaran 2020.
“Jadi kemarin Rp173 miliar jadi Rp178 miliar karena adanya dana masuk Rp5 miliar,” katanya.#osk