Djakarta, 19 Desember 1961 (Antara) – Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia, Sukarno memerintahkan kepada seluruh rakjat Indonesia untuk melaksanakan tri-komando rakjat.
Jaitu pertama, gagalkanlah pembentukan negara boneka Papua buatan Belanda Kolonial; kedua, kibarkan sang merah putih di Irian Barat tanah air Indonesia; dan ketiga, bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.
Komando Rakjat jang diberikan oleh Presiden Sukarno itu diutjapkannja dalam rapat raksasa di alun-alun utara Jogjakarta jang dihadiri oleh lebih dari satu djuta rakjat Indonesia jang datang dari seluruh pendjuru kota dan dari berbagai daerah di luar Jogjakarta.
Rapat raksasa komando tersebut dilangsungkan mulai jam 09.00 pagi sampai djam 10.40 dan disaksikan pula oleh hampir semua korps diplomatik dari negara-negara asing di Djakarta dan Menteri-menteri Kabinet Kerdja, keempat putjuk pimpinan angkatan bersendjata dan oleh pedjabat-pedjabat tinggi negara lainnja.
Setelah presiden mengutjapkan komando itu setjara langsung, kemudian Sekretaris Dewan Pertahanan Nasional Menteri Achmadi membatjakan naskah Komando Rakjat itu di hadapan rapat raksasa dan setelah itu naskah tersebut ditandatangani oleh presiden selaku Panglma Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi/Panglima Besar Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat.
Sumber: Pusat Data dan Riset ANTARA //pdra.antaranews.com/Twitter: @perpusANTARA
Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © ANTARA 2016