Melancong ke Pulau Tanjungpinang asiknya mampir ke salah satu destinasi wisata, Pulau Penyengat. Festival Pulau Penyengat (FFP) 2017 berlangsung dari tanggal 22-24 Juli 2017 lalu ini memamerkan berbagai event seru yang menarik seperti, Short Film Netizen Penyengat Halal Competition, Khazanah Kompang Melayu , Hunting Photography Penyengat Halal Competition, Fashion Malay Penyengat Syawal Serantau, dan masih banyak lagi lomba-lomba yang bisa diikuti seperti lomba dayung perahu, lomba bergurindam.
Tak hanya pengunjung lokal saja yang datang berkunjung ke festival tersebut, berbagai pelancong dari negeri luar seperti Malaysia, Thailand, juga hadir meramaikan festival ini.
Festival yang dibuka secara resmi oleh Walikota Tanjungpinang ini berhasil mengangkat kentalnya budaya melayu yang menjadi momok sehari-hari warga Tanjungpinang.
“Festival ini merupakan gambaran ulang mengenai kejadian yang sudah terjadi di masa lampu di tanah Tanjungpinang ini, Serta dengan berlangsungnya festival ini kita selaku orang tua, mengajarkan kepada anak cucu kita mengenai kentalnya budaya melayu,” Jelasnya.
Selain mengusung tema budaya melayu, Menteri Pariwisata, Arief Yahya juga menambahkan bahwa Festival tersebut juga dinilai strategis berdasarkan lokasinya sehingga banyak pengunjung yang datang.
“Lokasi festival ini cukup strategis, karena kita sendiri jaraknya dekat dengan Malaysia dan Singapura. Semua susunan program dalam festival ini kita kemas sebagus mungkin. Ini merupakan langkah awal menciptakan pariwisata yang semakin bagus di Tanjungpinang,” jelasnya.
Terkait dengan festival tersebut, Pulau di sekitaran Riau itu juga sarat akan sejarah kebudayaan melayu yang kental di dalamnya, dimana lokasi ini dulunya adalah lokasi Kerajaan Riau-Lingga di tahun 1900an.
Raseno Arya, selaku pihak dari Kementrian Pariwisata menuturkan bahwa kentalnya budaya yang tersirat di dalam Pulau Penyengat ini memicu peningkatan datangnya wisatawan dari luar daerah bahkan luar negeri. Tak hanya pelancong lokal, wisatawan mancanegara juga sering datang kemari.
Lalu, kebudayaan Melayu sendiri masih memiliki ikatan hingga ke Negeri Gajah Putih, Thailand sana. Dikabarkan bahwa target tahun ini mencapai 2,2 juta wisatawan asing.