Senin, 22 Januari 2018 19:35 WIB
Menikmati perjalanan ke luar
negeri dulu hanya menjadi angan-angan bagi traveller dengan budget tipis. Tidak
banyak orang yang bisa berlibur ke luar negeri, meski itu hanya ke Negara
tetangga seperti Malaysia dan Singapura yang jaraknya sangat dekat dengan
Indonesia. Yang menjadi masalah adalah, budget.
Tapi itu cerita lama, kisah zaman
dulu sebelum tiket pesawat murah dan banyak penginapan murah meriah yang bisa
diakses dengan mudah. Seperti pengalaman liburan ke Malaysia beberapa waktu
lalu, yang benar-benar berkesan karena berangkat dengan budget cukup tipis tapi
hati bahagia. Tipsnya? Pilih penginapan yang murah meriah.
Disadari atau tidak, penginapan
adalah salah satu penyedot budget liburan terbesar. Selain biaya tiket pesawat
dan biaya makan, soal penginapan ini membuang banyak pengeluaran dan akan
semakin mahal ketika kamu memilih berangkat di musim liburan tiba.
Belajar dari pengalaman harga
hotel bisa berkali-kali lipat ketika pesan mendadak, begitu mendapatkan tiket
promo ke Kuala Lumpur, kala itu langsung saja booking hotel murah. Pas
kebetulan Traveloka ada promo diskon paket tiket dan hotel, lumayan juga
potongan harganya waktu itu, sampai sekitar 30 persen dari total transaksi.
Dengan pertimbangan diskon yang
lumayan, akhirnya sekalian memilih lokasi penginapan yang dekat dari pusat kota
Kuala Lumpur. Pilih sana-sini, akhirnya dapat di sebuah hotel di kawasan Bukit
Bintang yang konon adalah pusatnya jajanan dan belanja di Kuala Lumpur.
Nah, di sini pelajaran kembali
terpetik dalam perjalanan ke luar negeri kali ini. Memilih tempat menginap yang
dekat dengan pusat kota dan sistem transportasi adalah salah satu kunci
penghematan budget.
Mengapa demikian? Karena dengan
penginapan yang ada di dekat moda
transportasi umum dan pusat makanan atau perbelanjaan, kita nggak
perlu keluar biaya tambahan untuk transportasi dari penginapan ke tempat makan
atau tempat belanja.
Perjalanan pun dimulai. Setelah
check-in di hotel dan istirahat sejenak, acara pertama selama di Malaysia
adalah keliling mencari makanan. Ternyata kawasan Bukit Bintang memang sangat
asyik, ada banyak warung-warung tenda, café sampai resto mewah di tempat ini.
Karena budgetnya terbatas, pilihan pun jatuh ke Lok-Lok ala Malaysia yang sudah
terkenal lezatnya itu.
Ternyata, Lok-Lok di Malaysia
punya perbedaan dari yang ada di Indonesia. Yang mencolok adalah jumlah
saosnya, yang mana di Malaysia ada banyak pilihan saos untuk bumbu makanan yang
sudah kita celup atau bakar dan goreng. Kebetulan, waktu itu pilih yang celup
kuah, biar kenyangnya agak lama karena ada kuahnya.
Setelah kenyang dan punya energi
tambahan, perjalanan di Kuala Lumpur dilanjutkan ke Petronas. Katanya sih,
belum sah ke Malaysia kalau tidak mampir ke menara kembar ini, yang memang
cantik banget ketika bersinar terang di malam hari.
Perjalanan hari berikutnya,
jelajah ke Melaka. Sungguh penasaran dengan kota tua yang satu ini, yang dari
internet, nampak tertata rapi dan cantik.
Berangkat pagi-pagi, tiba di
Melaka sudah menjelang siang dan langsung keliling ke berbagai penjuru kotanya.
Ternyata, kota ini benar-benar sangat cantik dan bersih. Yang paling
mengesankan adalah beberapa café di tepi sungai yang benar-benar bikin betah.
Karena nggak puas hanya seharian
jalan di Melaka, akhirnya memutuskan untuk menginap semalam di kota ini.
Mendadak saja ide itu muncul, dan akhirnya kembali mengandalkan Traveloka untuk booking hotel murah di
Melaka.
Lumayan, dapat sebuah hotel yang
cukup nyaman untuk tinggal semalam. Dan Melaka di malam hari, ternyata sama
cantiknya dengan pemandangan di siang harinya. Harga makanannya pun murah, tak
sampai melibas habis isi kantong yang budgetnya sudah tipis ini.
Setelah puas berkeliling dan
menikmati Melaka, perjalanan berpindah kembali ke Kuala Lumpur. Yang menjadi
tujuan adalah salah satu toko retail di kawasan dekat dengan bandara KLIA 2.
Toko ini menjual berbagai barang murah-meriah dan direkomendasikan teman untuk
belanja oleh-oleh yang nggak nguras kantong.
Ternyata benar, harganya
murah-murah dan barangnya lucu banget. Sempat agak kalap, kalau nggak ingat
bahwa masih harus menyisakan uang untuk perjalanan pulang ke Indonesia. Tapi
hati benar-benar bahagia. Meski tak terlalu banyak tempat yang dikunjungi,
namun semuanya memberikan kesan yang mendalam untuk dikenang di Malaysia.