Satu Rumah dan Jembatan Hancur, Aliran Listrik Putus
Banjir bandang dan longsor kembali melanda Sijunjung. Bencana alam tersebut menghantam puluhan rumah di Jorong Pasar, Kenagarian Pulasan, Kecamatan Tanjunggadang. Ini terjadi setelah curah hujan yang tinggi dan berlangsung sejak Jumat sore (12/5) hingga malam harinya.
Batang (sungai, red) Pulasan yang berada di dekat nagari tersebut meluapkan airnya pada Jumat (12/5), sekitar pukul 23.00. Akibatnya, banjir membawa material kayu dan lumpur setinggi hampir satu meter ke dalam rumah warga. Ratusan warga terpaksa mengungsi dan menyelamatkan diri ke dataran yang lebih tinggi.
Beruntung, dalam bencana banjir bandang tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, menghancurkan sebuah jembatan semi permanen menuju Jorong Sawahgadang, ratusan hektare sawah warga juga terlihat rusak. Aliran listrik pun terputus.
Selain banjir, bencana longsor juga menyebabkan satu unit rumah rusak berat. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Satu rumah permanen milik Isardi, 47, warga Jorong Batangkati, Kenagarian Pulasan tersebut tidak bisa ditempati lagi akibat separuh rumahnya tertimbun material tanah.
Pantauan Padang Ekspres di lokasi kejadian, kemarin, murid SDN 5 Negeri Pulasan tidak bisa belajar karena sekolah yang berada di tepian sungai Batang Pulasan tersebut ikut terendam air hingga 1 meter. Tidak hanya air, lumpur setinggi 5 sentimeter juga menutupi lantai sekolah.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sijunjung bersama warga dan puluhan murid sekolah tersebut langsung berupaya untuk membersihkan sekolah dari material lumpur.
“Sebelum-sebelumnya juga pernah terjadi banjir, namun yang sebesar ini baru terjadi kemarin,” ungkap Aswad Kenedi, 45, salah satu tokoh masyarakat jorong Pasar yang rumahnya ikut terendam banjir dan lumpur.
Longsor juga Melanda
Salah seorang anak korban bernama Vivi Verawati yang rumahnya tertimbun longsor menceritakan kejadian longsor tersebut terjadi saat hujan lebat melanda sebagian besar Sijunjung sekitar pukul 22.30, Jumat (12/5).
Saat kejadian, sebagian penghuni rumah yang ditempati empat orang satu keluarga tersebut sudah terlelap tidur. Beruntung, berada di luar kamarnya saat longsor menimbun kamarnya.
“Ibu sudah tidur. Saat itu saya ke luar kamar karena ingin ke rumah tetangga yang tengah pesta. Baru beberapa menit ke luar kamar, longsor datang,” ungkap Vivi sambil menyaksikan petugas dari Polsek Tanjunggadang dan Koramil serta petugas BPBD dan kepala Dinas Pol PP dan Damkar, Masharianto dibantu warga mengeluarkan meterial tanah dari dalam.
Selain rumah Isardi, longsor juga sempat mengisolasi 500 kepala keluarga yang berada di Jorong Batangkati dan Jorong Padanglaweh. Beberapa titik longsor material tanah dan pohon tumbang terlihat menimbun jalan menuju kedua jorong.
Kapolsek Tanjung Gadang, bersama Koramil dan BPBD berupaya membersihkan jalan dari pepohonan yang tumbang agar bisa dilewati kenderaan roda dua untuk sementara menjelang alat berat datang.
Sementara itu, aliran listrik ke ratusan rumah di jorong Batangkati dan jorong Padanglaweh tersebut juga terputus akibat robohnya tiang listrik di beberapa titik akibat tertimpa pohon.
Data BPBD Sijunjung mencatat, terdapat lebih kurang 17 titik longsor yang tersebar di Kenagarian Pulasan, 10 titik berada di jalan menuju Jorong Batangkati dan Jorong Padanglaweh, serta merobohkan lebih kurang 10 tiang listrik PLN akibat tertimpa pohon.
“Kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian materil diperkirakan ratusan juta rupiah. Sementara itu longsor juga menghancurkan satu rumah warga di jorong Batang Kati, dan akses jalan menuju Padanglaweh juga tertutup material longsor, ada sekitar 17 titik longsor menutupi badan jalan dan tidak bisa dilewati, karena selain tanah, pohong tumbang juga menutupi jalan,” sebut Kepala BPBD Sijunjung Hardiwan.
Hardiwan menyebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengerahkan alat berat, termasuk berkoordinasi dengan pihak PLN agar segera membenahi tiang yang tumbang akibat tertimpa pohon.
Sementara itu, Kapolsek Tanjunggadang Iptu Bezariel Mendropa mengatakan, pihaknya akan berupaya bersama Koramil dan warga untuk membantu warga membuat jembatan darurat agar 38 kepala keluarga yang berada di Jorong Sawahgadang bisa beraktivitas kembali.
“Dari informasi pemerintah nagari, jembatan semi permanen tersebut adalah satu-satunya akses keluar masuk warga, dan sekarang sudah hancur. Untuk itu kita akan segera berkoordinasi dengan seluruh pihak mencari solusi mengatasi masalah jembatan yang hancur tersebut. Apakah nanti dibuat jembatan darurat, atau menyediakan perahu penyebrangan, kita lihat nanti hasil keputusannya,” tuturnya.
Wali Nagari Pulasan, Arwil berharap, agar pemerintah daerah segera mencari solusi agar jembatan sementara bisa dibangun untuk masyarakat Jorong Sawahgadang yang saat ini masih terisolir. Jika jembatan tersebut tidak segera dibangun, akan menyulitkan warga untuk pergi bekerja.
“Semua aktivitas warga, baik bekerja, bertani dan anak sekolah melewati jembatan tersebut, jika tidak segera dibangun jembatan darurat, maka akan membuat warga Jorong Sawahgadang kesulitan, ditambah lagi pipa saluran PDAM ikut hancur diterjang banjir, jelas akan membuat warga di sana menderita,” tutur Arwil.
Arwil juga berharap, agar Batang Pulasan tersebut segera dinormalisasi untuk menghindari banjir musiman. Selama ini, jika hujan lebat melanda Pulasan, maka sungai tersebut akan selalu meluap.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Sijunjung, Ahmatullah yang mengunjungi lokasi banjir dan longsor bersama camat Tanjunggadang mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pendataan para korban banjir dan longsor.
“Terlebih dahulu kami kumpulkan data jumlah korban dan terdampak, baru kami salurkan bantuan, karena di seluruh jorong merata terdampak banjir dan longsor,” jelas Ahmatullah. (*)
LOGIN untuk mengomentari.