in

Sijunjung Dihantam Banjir Bandang

Satu Jembatan Hancur, Jalan Menuju Muarosijunjung Putus, Di Kabupaten Solok, Batang Lembang Meluap 

Hujan lebat yang mengguyur sebagian besar wilayah Sumbar, kemarin dini hari (28/3), memicu terjadinya banjir di sejumlah daerah. Kendati tak sampai mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, namun puluhan rumah terendam banjir dan satu jembatan hancur.

Di Sijunjung, jalan utama menuju Ibu Kota Muarosijunjung-Nagari Sijunjung terputus lima jam akibat terendam banjir. Selain memutus jalan utama menuju Ibu Kota Muarosijunjung, puluhan rumah penduduk rusak akibat dihantam banjir bandang.

Bahkan, rumah Jon Afrizal, 32, hancur terbawa arus Batang Karimo. Satu unit jembatan penghubung empat nagari, yakni Nagari Lubuktarok, Lalan, Latang, serta Buluhkasok, dilaporkan hancur. 

Untuk sementara waktu, kendaraan roda empat dan roda dua tidak bisa melewati jalan penghubung menuju keempat nagari tersebut. Warga setempat harus memutar ke jalan di Kenagarian Teratak Baru, Kecamatan Tanjunggadang sejauh 30 kilometer. 

Saat ini, warga dibantu tim SAR gabungan berupaya membuat jembatan alternatif di atas jembatan yang hancur tersebut. “Kita berharap pasokan makanan dan kebutuhan masyarakat tidak terputus,” ungkap Zuriatman, wali nagari Lubuktarok.

Zuriatman menambahkan, sebanyak 12 kepala keluarga di Kenagarian Lubuktarok terpaksa diungsikan setelah rumahnya dipenuhi lumpur dan kayu yang terbawa banjir bandang. Sedangkan Jon Afrizal, korban yang rumahnya hancur, terpaksa tinggal di rumah mertuanya bersama anak dan istrinya. 

“Daerah paling terdampak banjir bandang adalah Jorong Kototuo, Nagari Lubuktarok. Pasalnya, pada jorong tersebut permukiman warga banyak berada di tepian Batang Karimo,” terang dia. Zuriatman berharap, pemerintah daerah segera mencarikan solusi untuk membangun kembali fasilitas umum yang rusak. 

Sawah dan kebun warga, menurut Zuriatman, juga mengalami kerusakan parah. Salah satunya kebun cabai siap panen milik Syapriadi, 45, warga Jorong Kototuo, Nagari Lubuktarok yang tidak bisa dipanen lagi. “Seperempat hektare lahan cabai saya hancur akibat banjir bandang,” ungkap Syapriadi. 

Selain itu, saluran irigasi Losuong Batu di Jorong Kototuo, Nagari Lubuktarok juga hancur sepanjang 100 meter akibat dihantam banjir bandang. Sedangkan di Nagari Lalan, sebanyak 32 unit rumah juga terendam banjir dan lumpur.

”Musibah ini terbesar sejak puluhan tahun lalu,” ujar wali nagari Lalan, Kecamatan Lubuktarok, Martonis, kemarin (28/3). Dia memprediksi, bencana ini mengakibatkan kerugian ratusan juta rupiah. “Semuanya materil dan beberapa hewan ternak,” pungkasnya.

Untuk meringankan beban korban banjir, petugas BPBD dan Dinas Sosial membangun dapur umum untuk keperluan para korban. Wakil Bupati Sijunjung Arrival Boy sewaktu meninjau lokasi banjir, berjanji berupaya membantu meringankan beban para korban, termasuk mencari solusi guna membangun kembali fasilitas umum yang rusak.

Untuk mengatasi kelangkaan air bersih, pihak PDAM dan BPBD berupaya menyalurkannya menggunakan tangki. “Kita akan segera menyalurkan air bersih untuk warga yang terdampak banjir bandang,” sebut Dasril, salah satu pejabat PDAM Sanjung Tirta kepada wartawan.

Kepala BPBD Sijunjung, Hardiwan yang dihubungi melalui telpon genggamnya menyebutkan bahwa saat ini wilayah Sijunjung tidak hanya berpotensi banjir saja, tetapi longsor juga bisa menjadi ancaman. ”Untuk itu, kami imbau kepada masyarakat agar terus waspada terhadap kemungkinan banjir dan longsor,” imbaunya. 

Batang Lembang Meluap

Di Kabupaten Solok dan Kota Solok, hujan deras kembali memicu meluapnya Batang Lembang. Akibatnya, kawasan Nagari Salayo dan Nagari Kotobaru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, terendam banjir. Begitu juga lima kelurahan di Kecamatan Lubuksikarah, Kota Solok. 

Informasi yang berhasil dihimpun Padang Ekspres mengungkapkan, luapan Batang Lembang mulai menjamah pinggiran tebing dan merendam sejumlah rumah warga yang dekat dengan aliran sungai terpanjang di Kabupaten Solok dan Kota Solok itu sekitar pukul 05.30. 

Tercatat, sekitar 50 unit lebih rumah penduduk di kawasan Saribulan, Kapalokoto, Badenah, Jorong Galanggangtangah dan kawasan Jorong Subarang Nagari Salayo terendam banjir. “Sekitar 100 KK terdampak banjir. Tapi, air tidak sebesar tiga bulan lalu,” terang Wali Nagari Salayo, Ajizar Syam, kemarin (28/3).

Salah seorang warga Salayo, Dodi, 27, mengatakan, air mulai surut sekitar pukul 09.30. “Tidak terlalu besar, tapi kita repot juga membersihkan peralatan rumah yang dijilat air kotor,” terangnya. Begitu juga di Nagari Kotobaru, sedikitnya sekitar 45 unit rumah penduduk dekat aliran Batanglembang juga digenangi air. 

Selain rumah dan jalan, beberapa fasilitas umum juga digenang air, seperti mushala, SD, SMP dan SMA. Paling parah menerjang SMAN 1 Kubung dan SMPN 1 Kubung yang memang menjadi langganan banjir setiap kali Batang Lembang meluap.

Setidaknya, genangan air di kawasan SMAN 1 Kubung mencapai setinggi lutut orang dewasa. “Untungnya, sekarang libur. Jadi, bisa fokus goro,” terang Yanti, salah seorang guru SMAN 1 Kubung.

Kepala BPBD Kabupaten Solok, Dasril menyebutkan, banjir kali ini tidak banyak merendam rumah warga. Paling tidak hanya sekitar 20 unit di Kotobaru dan 20 unit di Salayo. “Air banyak menggenangi jalan. Kalau rumah sedikit, SMAN 1 Kubung aman,” kata Dasril melalui telepon genggamnya.

Di Kota Solok, luapan Batang Lembang mengakibatkan Kelurahan Kampai Tabu Kerambil (KTK), Sembilan Korong, Aro IV Korong, Kotopanjang, Enam Suku, serta Tanahgaram, terendam. Seluruhnya terdapat di Kecamatan Lubuksikarah, Kota Solok.

Pantauan Padang Ekspres, kemarin pagi (28/3), titik terparah terlihat di kompleks pemukiman dekat SPBU KTK, Kelurahan KTK, Kecamatan Lubuksikarah. Di sini, ketinggian air sempat mencapai 1,3 meter.

Wakil Wali Kota Solok, Reinir didampingi Kepala BPBD Ori Affilo mengimbau warga saling membantu. “Dalam situasi seperti ini, satu sama lain harus saling membantu. Bagi warga yang tidak terkena banjir diharapkan berkontribusi tanpa pamrih,” ajak Reinier.

Kepala BPBD Kota Solok, Ori Affilo menuturkan, jumlah pemukiman yang terendam banjir di lima kelurahan, Kecamatan Lubuksikarah lebih dari 65 unit yang dihuni 99 KK, atau 377 jiwa. “Kerugian materi ditaksir lebih Rp 200 juta,” kata dia.

Di sisi lain, sebanyak 88 hektare areal persawahan milik Kelompok Tani Aur Duri, Awang Losuang, Batu Agung dan Tanjung Sapi di Jorong Kampungsurau, Kanagarian Gunungselasih, Kecamatan Pulaupunjung, Dharmasraya, terendam banjir. 

Menurut Kepala Dinas Pertanian Dharmasraya, Darisman, banjir diakibatkan hujan deras mulai Senin (27/3) malam hingga kemarin dini hari. “Kerugian petani sedikit tertolong setelah petugas BPBD membantu warga memanen padi petani,” ucap Darisman.

Sementara Wakil Bupati Dharmasraya Amrizal Dt Rajo Medan berjanji membantu kelompok tani yang merugi. “Saya sudah memerintahkan Dinas Pertanian untuk mendata seluruh petani agar dapat dibantu,” ucap Wabup. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Messi Absen, Argentina Dikalahkan Bolivia 0-2

Gempa 6,6 SR Guncang Rusia, Tak Berpotensi Tsunami