in

Banyak Korban TPPO, Minat Bekerja ke Luar Negeri Turun 30 Persen

Kapolda Sumbar Irjen Suharyono, S.Ik. SH saat konferensi pers pengungkapan kasus TPPO yang diduga dilakukan seorang wanita, Selasa (20/6/2023). Korbannya 10 warga Sumbar yang dikirim secara ilegal. (Foto: Humas Polda Sumbar)

PADEK.CO-Tawaran pekerjaan di luar negeri selalu menggiurkan. Tak ayal masyarakat berduyun-duyun menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Namun tawaran tersebut tak selalu bagus. Banyak PMI menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Kini, setelah maraknya kasus TPPO, minat masyarakat bekerja ke luar negeri menurun. Di Sumbar, penurunannya mencapai 30 persen.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Direktur Utama PT Andalan Mitra Prestasi H. Tafyani Kasim kepada Padang Ekspres, kemarin.

Dia menjelaskan, kasus TPPO sangat mempengaruhi minat warga Sumbar bekerja di luar negeri. Kalau dipersentasekan terjadi penurunan sekitar 30 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

”Sangat berhubungan, karena selama ini kita lihat saja dari jumlah peminat warga di Sumbar sebelum adanya TPPO dan jauh sebelum Covid-19 sebanyak 3.000 hingga 5.000 PMI bisa kita kirimkan keluar negeri setiap tahunnya. Sementara beberapa tahun belakangan, kita hanya bisa mengirimkan kurang lebih 1.500 orang saja per tahun,” jelasnya.

Menurutnya, PT Mitra Andalan Prestasi sebagai perusahaan penyalur tenaga kerja, memiliki kurang lebih 1.200 job order, namun yang baru dipenuhi hanya 20 hingga 30 persen.

Pihaknya menyampaikan terima kasih karena kepolisian sudah tegas dengan TPPO, meskipun sudah banyak korban yang diakibatkan oleh TPPO baru bergerak. Padahal menurutnya di pelabuhan-pelabuhan yang menguasai registrasi adalah oknum aparat dan TPPO ini bukanlah hal yang baru.

”Faktanya selama ini TPPO sudah tumbuh dan berkembang pesat, terakhir beberapa bulan yang lalu di Dumai antre, begitu padatnya lalu lintas TPPO ini. Karena korbannya sudah ribuan,” tuturnya.

Sementara itu, data yang diperoleh dari bp2mi.go.id, jumlah PMI Sumbar yang bekerja di luar negeri sejak Januari hingga Mei 2023 tercatat sebanyak 432 orang.

Untuk pengaduan, pascakasus TPPO ada 18 pengaduan dari PMI Sumbar. Dari 18 pengaduan tersebut, 6 di antara pengaduan mengenai TPPO.

Kepala BP3MI Sumbar Bayu Aryadhi mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi TPPO sejak lama, yakni dengan turun langsung ke lapangan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat.

What do you think?

Written by Julliana Elora

CCEP Indonesia Bantu Pengembangan Infrastruktur TPS 3R Seminyak Bali

Temuan Disdukcapil Kota Padang Banyak Anak Ditumpangkan pada KK Orang Lain Demi PPDB