Pada 25 April 2019, digelar peringatan hari otonomi daerah yang ke-23. Kali ini acara peringatan hari otonomi daerah tingkat nasional dipusatkan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim). Banyuwangi dalam peringatan hari otonomi dinobatkan sebagai salah satu kabupaten terbaik dalam bidang inovasi.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mendapat penghargaan Satya Lencana Karya Bhakti Praja Nugraha yang diserahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, di acara puncak peringatan hari otonomi daerah. Semua itu merupakan buah dari kerja keras jajaran Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memajukan wilayahnya.
Untuk mengetahui apa saja yang telah dan akan dilakukan jajaran Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam membuat inovasi pelayanan di wilayahnya, wartawan Koran Jakarta, Agus Supriyatna, berkesempatan mewawancarai Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, di Banyuwangi, baru-baru ini. Berikut petikan selengkapnya.
Apa tanggapan Anda atas penilaian Mendagri yang menyebut Banyuwangi harus dicontoh daerah lain karena banyak inovasi?
Insya Allah, kami akan terus pertahankan kinerja ini karena di Banyuwangi bukan superman yang penting, tapi superteam. Yang menggembirakan, saat ini daerah-daerah giat berinovasi karena pemerintah pusat memberi ruang sangat luas dan mendukung kreasi kabupaten atau kota.
Apa makna dari penghargaan Satya Lencana Karya Bhakti Praja Nugraha yang Anda raih?
Ya, Mendagri tadi sudah mengamanatkan agar inovasi terus dilanjutkan. Gubernur Jatim, Khofifah, juga sangat mendukung pengembangan daerah-daerah. Semua itu menyemangati warga Banyuwangi untuk terus berbenah.
Waktu Anda dan Mendagri ke mal pelayanan publik di Banyuwangi, Anda mengajak Mendagri senam bersama. Itu senam apa?
Itu senam peregangan otot yang memang rutin dilakukan di Mal Pelayanan Publik Banyuwangi. Senam dilakukan setiap empat jam sekali. Semua layanan berhenti setiap empat jam. Senam diikuti petugas dan warga yang mengurus dokumen atau izin.
Itu untuk relaksasi, sekaligus menimbulkan suasana gembira dan interaksi satu sama lain. Bagi petugas, senam ini penting agar mereka tidak terkena penyakit karena berjam-jam duduk di depan komputer untuk melayani warga.
Banyuwangi juga membangun pasar pelayanan publik. Bisa dijelaskan apa itu pasar pelayanan publik?
Ini pasar pelayanan publik untuk percepatan. Pasar pelayanan publik ada di Pasar Genteng. Ini memang belum siap, tapi sistem sudah siap. Total per hari ada 89 pelayanan. Target 200 layanan. Ini bagian dari menerjemahkan amanat Mendagri dan Presiden Jokowi yang selalu mengamanatkan agar jangan persulit rakyat, berikan pelayanan yang cepat.
Nah, pasar pelayanan publik ini untuk menerjemahkan ini. Bayangkan kalau orang harus ke kota. Ini kami akan sebar ke beberapa pasar untuk kami berikan arahan.
Kalau di kantor kecamatan apakah layanan sudah online juga?
Kantor kecamatan sini juga sudah online.
Untuk yang di mal pelayanan publik ada beberapa layanan yang ditangani?
Kami melayani 199 layanan.
Apa saja layanannya?
Pelayanan tersebut, antara lain terkait dengan kartu keluarga, e-KTP, paspor, dan surat nikah.
Katanya pasar pelayanan publik di Banyuwangi baru pertama di Indonesia?
Ya, kami meresmikan ini. Kami tanya ke Deputi Kemenpan, ini memang yang pertama di Indonesia.
Apa tujuan dibangun pasar pelayanan publik?
Ini sebagai upaya agar pelayanan lebih dekat. Kami berterima kasih ke Mendagri. Intinya kan pemerintahan Presiden Jokowi ingin memberikan layanan ke masyarakat. Nah, ini salah satu bentuk menerjemahkan dari keinginan Presiden Jokowi.
N-3