in

Bawaslu Pecahkan Rekor Pelantikan Pejabat Publik Terbanyak Berbusana Adat

PADEK.JAWAPOS.COM-Ketua Bawaslu Rahmat Bagja melantik sekaligus mengambil sumpah dan janji 1.912 anggota dari 514 Bawaslu Kabupaten/ Kota seluruh Indonesia masa jabatan 2023-2028, di Jakarta, Sabtu (19/08/2023) malam.

Dia meminta para komisioner untuk meneruskan kerja Bawaslu Kabupaten/Kota periode sebelumnya dalam menjaga demokrasi melalui pengawasan pemilu.

“Semoga yang terlantik menjaga seluruh proses demokrasi yang telah dijalankan periode sebelumnya,” ingatnya.

Bagja mengatakan Pemilu 2024 akan berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya, khususnya terkait keserentakan. Maka, Bagja meminta 1.912 anggota Bawaslu Kabupaten/ Kota untuk menjaga soliditas dan komunikasi di antara rekan anggota lain serta penyelenggara pemilu lainnya.

“Dasar musyawarah mufakat lebih didahulukan daripada pendapat atau voting. Ini yang kami harapkan dalam periode kali ini,” pinta alumnus Universitas Indonesia itu.

Selain itu, Bagja juga turut mengucapkan terima kasih kepada para anggota Bawaslu Kabupaten/ Kota Periode 2018-2023 yang telah selesai melaksanakan tugas fungsinya.

Rekor MURI

Sementara itu, Bawaslu meraih rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan kategori Pelantikan Pejabat Publik Terbanyak Mengenakan Busana Adat.

Pendiri MURI Jaya Suprana menyatakan pihaknya tidak menerima pelantikan tersebut sebagai rekor Indonesia, selayaknya mendapatkan rekor dunia.

Alasannya, kata dia, belum pernah menyaksikan lebih dari 1.900 pelantikan pejabat publik dari 38 provinsi menggunakan pakaian adat masing-masing.

“Belum pernah (melihat sebelumnya), maka dengan bangga dan terharu, saya maklumatkan rekor hari ini adalah rekor dunia,” katanya seusai Pelantikan Anggota Bawaslu 514 Kabupaten/ Kota di Jakarta, Sabtu (19/8/2023).

Sebelumnya, Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menjelaskan pelantikan terhadap pejabat anggota Bawaslu kabupaten/kota dengan menggunakan pakaian adat karena masih dalam rangka hari kemerdekaan, 17 Agustus 2023.

“Di mana bangsa ini, yang di proklamirkan pada 17 Agustus pada saat itu (1945), bangsa yang baru selesai mengalami penjajahan dan memberanikan diri memproklamirkan kemerdekaan dengan berbagai suku, agama, dan ras yang ada di republik ini,” katanya.(rel)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Disambut 60 Ribu Penonton, Neymar Belum Bisa Awali Debut di Al-Hilal karena Cedera

CRROWM Biologi UNP Wujudkan Nagari Tematik Eco-Enzyme di Tanjung Balik Solok