Rabu, 6 Maret 2019 10:57 WIB
SUKA MAKMUE – Bayi yang ditemukan di teras rumah warga di Desa Meunasah Pante, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya, Selasa (5/3), telah diserahkan kepada Dinas Sosial (Dinsos) Nagan Raya, setelah sebelumnya dirawat oleh Kepala Puskesmas Beutong.
Sebelumnya, saat ditemukan, di sisi bayi malang buangan orang tuanya itu sempat ditemukan ‘surat’wasit’ yang ditulis tangan di atas kertas kardus. Surat itu menyatakan harapan pemilik bayi, agar bayi malang itu di asuh oleh seorang warga yang tak jauh dari lokasi penmuan sang bayi malang.
Namun tentu saja tak semudah itu. Selain itu orang yang dituju juga tak mau ambil risiko, karena status bayi yang tak jelas.
Selain itu aparat penegak hukum yang masih terus mencari orang tua pembuang bayi layaknya membuang seekor anak kucing itu, tetap menyerahkan bayi tersebut sesuai dengan ketentuan, yakni ke lembaga yang berkompeten untuk hal tersebut.
Acara serah terima bayi yang berlangsung di Meunasah Pante itu dilakukan oleh Kapolsek Beutong Ipda Irfan Ismail yang didampingi Ketua Bhayangkari Beutong Ny Yeneva Irfan Ismail kepada Dinas Sosial, disaksikan Sekdes Gampong Meunasah Pante Zainuddin, Kepala Puskesmas Beutong Yusnidar dan perwakilan dari Dinas Sosial Jufri. “Bayi yang diserahkan kepada pihak Dinas Sosial Nagan Raya itu dalam kondisi sehat dan sebelumnya dirawat oleh Kepala Puskesmas Beutong,” kata Kapolres Nagan Raya AKBP Giyarto melalui Kapolsesk Beutong Ipda Irfan Ismail, Selasa (5/3).
Sebelumnya diberitakan, dengan dalih tak sanggup merawat, dan mengaku dari Beutong Ateuh, sepasang anak manusia, tega membuang bayinya. Ya layaknya manusia yang membuang anak kucing karena tak mau memeliharanya di rumah.
Tingkah mirip hewan itu terungkap, ketika warga menemukan bayi perempuan mungil yang dibuang orang tuanya, di atas kursi teras rumah warga di Desa Meunasah Pante, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya, Jumat (1/3) lalu, saat kaum muslim melaksankan shalat Magrib.
Polisi masih menyidik asal usul bayi tersebut, termasuk mempelajari tulisan tangan soal ‘surat wasiat’ itu. Karena sangat berkemungkinan itu juga upaya pengalihan fakta, terutama tentang alamat pemilik bayi.
Bayi tersebut diduga sengaja diletakkan oleh orang tuanya di sebuah kursi yang ditujukan kepada seseorang untuk merawatnya. Bayi yang dibungkus kain tersebut, disampingnya diletakkan uang sebanyak Rp 150 ribu, susu dan selembar surat di atas kertas kardus di dalam kantong plastik.(c45)