Palembang (Antarasumsel.com) – Sebanyak 15 Apoteker Agen of Change Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat atau GEMA CERMAT Palembang yang dipilih melalui seleksi dikukuhkan dan siap turun dan membuat masyarakat untuk melek obat.
“Para Agen of Change (AoC) ini diharapkan dapat menjadi pelaksana GEMA Cermat di wilayah kerja masing-masing berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) setempat,”ujar Kepala Seksi Peningkatan Penggunaan Obat Rasional, Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Erie Gusnellyanti di Palembang, Rabu.
Pada sosialisasi GEMA CERMAT di Rumah Sakit Khusus Mata Palembang ini para Apoteker pilihan diseleksi Dinas Kesehatan melalui beberapa pertimbangan seperti pengalaman dan peranan dalam masyarakat.
Para apoteker terpilih tersebut diharapkan dapat menyebarkan pengetahuan tentang penggunaan obat dan takaran yang tepat dengan tujuan agar masyarakat cerdas dalam menggunakan obat, sehingga dapat mewujudkan Indonesia sehat seperti dicanangkan Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Kesehatan RI.
Dijelaskannya, pada tahun 2016 lalu Direktorat Kefarmasian bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten Kota sudah melakukan sosialisasi GEMA CERMAT di 20 Kabupaten dan 16 Provinsi di Indonesia.
Sementara untuk 2017 ini sosialisasi GEMA CERMAT dilakukan di 79 Kabupaten/Kota di Indonesia dan di Provinsi Sumatera Selatan, Palembang merupakan salah satu kota terpilih untuk melakukan gerakan ini.
Gerakan GEMA CERMAT ini dilatarbelakangi dari masalah penggunaan obat pada masyarakat baik dari cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat.
“Seringkali penggunaan baik obat keras maupun obat bebas menjadi masalah karena informasi yang memadai dan kepatuhan pasien,” papar dia.
Ia mencontohkan tentang pemberian antibiotik yang penggunaannya seringkali tidak tepat, sehingga memicu terjadinya resistensi atau tubuh kebal terhadap obat tersebut.
“Hal ini diperparah dengan banyaknya masyarakat yang membeli dan menggunakan antibiotik tanpa resep dan supervisi tenaga medis,” ungkapnya.
Hasil riset kesehatan dasar pada 2013 menunjukkan 35,2 persen rumah tangga menyimpan obat dimana 27,8 persen diantaranya menyimpan antibiotik di rumah.
“Berdasarkan hal ini Menkes Nina Moelok mencanangkan gerakan ini,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nuraini yang turut hadir dalam acara tersebut berharap melalui para agen dan sosialisasi juga diikuti oleh puluhan tenaga medis, apoteker, serta penggerak masyarakat tersebut dapat mendekatkan dengan pengetahuan tentang obat ini.
“Masyarakat kita belum sadar betul dengan kesehatan, dengan ini kita berharap banyak keluarga dapat terpapar dengan Gerakan ini,” kata dia.
Editor: M. Suparni
COPYRIGHT © ANTARA 2017