Annual Summit Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun 2017 berlangsung di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/7). Ada hal menarik dalam acara yang dihadiri sejumlah pejabat, seperti Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) mewakili Menteri Sosial, Harry Hikmat, Direktur Jaminan Sosial Keluarga, Nur Pujianto, Ketua DPRD Jawa Barat, dan jajaran direksi Bank Himpunan Negara (Himbara).
Adalah Ibu Titin Rumiati dan Ibu Aminah Zein, masing-masing dari Kabupaten Sumedang dan Cianjur. Kedua ibu yang sejak tahun 2008 sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Program Keluarga Harapan (PKH) dengan sukarela mengundurkan diri sebagai PKM. Kedua ibu ini mengaku hidupnya sudah lebih baik setelah menerima program PKH, sehingga menyatakan tidak membutuhkan bantuan sosial dari pemerintah lagi atau sudah hidup mandiri.
Titin sejak tahun 2008 menjadi KPM, dan memutuskan untuk keluar dari PKM sejak tahun 2014. Titin berhasil mandiri bersama tiga orang anaknya dan menjadi pengusaha meubel lemari di Kabupaten Sumedang. “Terima Kasih kepada pemerintah dan PKH, saya sudah mandiri. Saya keluar karena saya merasa sudah mandiri,” ungkapnya.
Sementara itu, Aminah kini hidup dengan empat orang anaknya di Kabupaten Cianjur. Ia bergabung sebagai KPM Program Keluarga Harapan sejak tahun 2009. Aminah mengambil pilihan untuk hidup mandiri dan melepaskan bantuan PKH di tahun 2010 dan mengikuti Program KUBE (Kelompok Usaha Bersama).
Melalui program ini, ia berhasil menyelesaikan pendidikan keempat anaknya. “Terima kasih Pak Gubernur, Ibu Menteri, dan Pendamping saya yang telah membantu saya dan keluarga” ujarnya bersemangat. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, menberikan apresiasi kepada tiga pendamping berprestasi.
Apresiasi ini berupa sertifikat, dan satu buah motor untuk pemenang pertama, satu buah laptop untuk juara dua, dan satu buah tablet bagi juara tiga. Selain itu, Gubernur juga akan memberikan bantuan sebesar empat juta rupiah kepada 2.058 pendamping. “Alhamdulillah, pemerintah lewat berbagai program melakukan pemberdayaan masyarakat. Saya memberikan apresiasi dari seluruh program-program pemerintah termasuk program-program daerah. Yang paling berhasil adalah Program Keluarga Harapan dari Kementerian Sosial,” puji Ahmad Heryawan dalam sambutannya.
Dana Sharing
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat, mendukung langkah Pemprov Jabar tersebut dan mengapresiasi langkah dari pemerintah daerah.
Sebab, permasalahan pengentasan kemiskinan merupakan kewenangan dan kewajiban pemerintah daerah, yakni dengan mengalokasikan sebesar 5 persen dari alokasi bantuan Kemensos. “Saya minta kepada kepala daerah kiranya dukungan sarana prasarana mudah-mudahan selalu mendapat dukungan provinsi kabupaten kota,” kata Harry. Ia menambahkan, PKH menjadi salah satu program untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. tgh/E-3