
keluarga Rio Suprianto di Jalan Kampung Jambak RT 03 RW
03, Kelurahan Kotolalang, Kecamatan Luki, Kamis (13/4).(IST)
Tinggal di sebuah rumah yang jauh dari kata layak huni mungkin bukanlah sebuah impian atau keinginan dari setiap orang.
Namun, mengingat kondisi dan ketidakmampuan yang dimiliki, menyebabkan Rio Suprianto, 36 dan sang istri Ratih Putri, 32 bersama tiga buah hatinya Rasel Junifa, 13, Keisha Alvario, 11 dan Dirga Pratama, 2 terpaksa mendiami rumah gubuk yang beralamat di Jalan Kampung Jambak RT 03 RW 03, Kelurahan Kotolalang, Kecamatan Lubukkilangan (Luki).
Bahkan sudah berpuluh-puluh tahun lamanya keluarga itu berteduh dari panas dan hujan di atas rumah yang sangat sederhana itu. Siapa sangka, rumah yang mereka diami tersebut bakal disulap menjadi rancak. Tangan baik yang menolong itu adalah program Semata (Semalam di Rumah Wali Kota).
Program sosial yang diprakarsai Wali Kota Padang Hendri Septa itu digelar setiap bulan Ramadhan dan kini telah memasuki jilid ketiga di masa kepemimpinan sang Wako milenial.
Tak hanya membedah rumah tak layak huni didukung Baznas Kota Padang, keluarga yang terpilih mendapatkan program ini juga akan diboyong untuk menginap seharian di kediaman sang wali kota. Mereka akan berbuka hingga esoknya sahur bersama wali kota beserta istri dan keluarga.
Sebelum menuju rumah dinas di tengah perjalanan mereka pun juga dibawa ke salah satu pusat perbelanjaan di Kota Padang untuk dibelikan sepatu dan pakaian yang mungkin bisa digunakan untuk berlebaran nanti.
Saat ditemui awak media di sela penjemputan, Kamis (13/4) sore, Rio mengaku dulu sempat pasrah pada jalan kehidupannya. Untuk makan sehari-hari saja ia bersama istri dan anak-anak sangat susah, tinggal pun di gubuk derita.
Ketika hujan tiba atap rumah mereka yang begitu banyak bocor tak mampu menahan air hujan yang mendera rumah mereka. Lantai rumah pun sebagian masih beralaskan tanah.
“Kami tak menyangka bisa mendapatkan bantuan ini. Alhamdulillah, terima kasih banyak pak Wali dan bapak/ibu semua yang membantu kami. Semoga semuanya dibalasi pahala berlipat ganda dari Allah SWT,” ucapnya.
Terkait kondisinya, Rio membeberkan sehari-hari hanya bekerja serabutan. Kadang jadi kuli angkat batu atau pasir di sungai sesekali sebagai sopir serap truk angkutan barang lintas Sumbar. “Kadang proyek masuk, kadang tidak sama sekali. Pendapatan yang saya terima hanya buat lepas makan saja,” ungkapnya lagi.
Sementara itu, Wako Hendri Septa mengungkapkan rasa bahagianya karena bisa terus membantu warga yang ia pimpin. “Ramadhan tahun ini kita menyasar sebanyak 11 keluarga dari 11 kecamatan se-Kota Padang,” ungkapnya di sela penjemputan.
Turut hadir sejumlah pimpinan OPD terkait, Ketua Baznas Padang Yuspardi bersama para wakil ketua, Camat Luki Elfian Putra Ifadi dan elemen terkait lainnya. (eri)