in

Spanduk Liar Terus Bermunculan

DITERTIBKAN: Personel Satpol PP Damkar Padangpanjang saat menertibkan spanduk liar, Selasa (11/4) lalu.(IST)

Meski Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP Damkar) konsisten melakukan penertiban, spanduk liar terus bermunculan terpasang di berbagai tempat di Kota Padangpanjang.

Kabid Penegakan Perda dan Trantibum, Herick Eka Putra mengaku selama April ini telah melakukan operasional penertiban hingga empat kali. Namun tetap saja ditemukan spanduk, baliho, pamflet dan sejenis terpasang liar, sehingga merusak keindahan lingkungan.

“Personel yang diturunkan terus mencopot pemasangan baliho dan sejenisnya yang tidak pada tempatnya. Penertiban juga dilakukan pada baliho yang terpasang di tempat resmi, namun sudah kedaluwarsa,” ungkap Herick, Kamis (13/4).

Dikatakan Herick, berdasarkan temuan di lapangan selama penertiban, pamflet paling menjamur hampir di setiap sudut kota berjuluk Serambi Mekkah itu. Pamflet tidak hanya terpasang di dinding bangunan, pagar, namun juga di batang pohon di sepanjang jalan permukiman hingga jalan utama.

“Ini yang paling merusak keindahan dan kenyaman di lingkungan. Ada yang dipaki di pohon, ditempel di pagar dan dinding bangunan hingga fasilitas umum seperti halte dan lainnya,” tutur Herick sembari menyebut penertiban juga melibatkan pihak Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD).

Pada kesempatan itu, Herick menyebutkan, pihaknya juga terus melakukan operasi penertiban warung kelambu (warkel) sejak awal Ramadhan. Namun hingga saat ini dirinya bersyukur tidak ditemukan adanya warung yang melayani makan dan minum di tempat.

“Temua yang ada di dalapangan, hanya berupa warung yang kemungkinan melayani kebutuhan masyarakat nonmuslim. Itupun hanya dilayani dengan sistem bungkus dan dibawa pulang. Baik makan atau minum, dilayani dengan sistem tersebut. Ini tidak bisa kita tidak, karena memang tidak ada ketentuan dalam Perda yang dilanggar,” pungkas Herick. (wrd)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Bersyukur Rumah Bakal Dibedah, Program Semata dari Wako Hendri Septa

Kue Talam Ubi Diburu Saat Berbuka