Pedagang Keluhkan Ukuran Kios
Besok (20/7), Blok III Pasar Raya Padang akan mulai ditempati para pedagang. Hanya saja hingga kemarin, bangunan pasar tersebut belum sepenuhnya tuntas. Sejumlah pedagang mengeluhkan kecilnya ukuran los atau kios yang akan mereka tempati.
Pantauan Padang Ekspres kemarin siang, di depan bangunan Pasar Blok III masih ada tumpukan material bangunan seperti tanah. Keempat lantai bangunan dan lantai dasar masih dalam tahap pengerjaan.
Kemudian, kios maupun los pedagang belum satu pun yang diisi. Jeruji pembatas los juga belum sepenuhnya terpasang, termasuk folding gate (penutup pintu kios maupun los, red). Terlihat saat itu beberapa pedagang tengah memantau kios tempat mereka berjualan nantinya.
Salah satunya Rizal, pedagang telur yang akan menempati lantai satu Blok III. Ia mengeluhkan ukuran los yang akan ia tempati yang menurutnya kecil. “Sebelumnya saat masih Inpres III, tempat jualan saya lebih besar,” ujarnya kepada Padang Ekspres saat dijumpai di lantai satu Blok III.
Tak hanya Riza, salah satu pedagang pisang yang tak ingin disebutkan namanya juga mengeluhkan hal yang sama. Wanita berusia 35 tahun itu mengatakan, ia kebingungan bagaimana nantinya akan meletakkan barang dagangan dengan ukuran los yang kecil. “Coba saja dulu, kalau tidak di sini mau jualan di mana lagi,” ujarnya sambil tersenyum kecil.
Sekretaris Pedagang Blok III Pasar Raya Padang, Muhammad Yani mengatakan, ditargetkan pedagang mulai berjualan tanggal 20 Juli. Selain itu pihaknya juga mempersiapkan Padang Expo 27 Juli mendatang. “Kami akan tunjukkan bahwa pedagang menerima Blok III,” ujar lelaki yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPI) Sumbar ini.
Ketua Pedagang Blok III Masril menuturkan, ia beserta pedagang menerima kios Blok III walaupun tak sepenuhnya sesuai harapan. Namun, Masri menyayangkan pembangunan Blok III yang belum juga selesai, mengingat akan dilaksanakannya Padang Expo.
“Kami kan butuh waktu juga untuk menyusun rak. Seharusnya sebulan sebelum Padang Expo sudah selesai,” ujar lelaki berusia 55 tahun ini. Selain itu, bila mulai disusun sejak sekarang, barang dagangan pedagang tidak aman mengingat belum seluruh pintu kios maupun los yang terpasang. Bahkan penjagaan pun belum ada.
Namun Masri merasa senang adanya Padang Expo. Kegiatan itu bakal meramaikan Blok III dan banyak masyarakat yang berbelanja.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, Endrizal yang mengatakan, pada 20 Juli nanti diharapkan pedagang sudah mulai memasukkan barang dagangannya ke kios masing-masing. Untuk kesiapan Blok III, dia menyebut, dalam kontrak tertulis pada 25 November. Namun pihak Dinas ingin segera diselesaikan mengingat akan diselenggarakan Padang Expo.
“Dalam kontrak sebenarnya tidak terlambat, namun kami ingin segera selesai. Kami akan memaksimalkannya, agar pada tanggal 20 mendatang seluruh pedagang bisa masuk sementara. Karena target tidak ada PKL yang berjualan di tepi jalan,” ujar Endrizal.
Pedagang dapat mengisi 299 kios dan los di lantai dasar, lantai satu 256 kios dan los sebanyak, dan lantai dua 328 kios dan los. Sedangkan untuk lantai tiga diisi komoditi unggulan di kabupaten dan kota yang ada di Sumbar. Lantai empat akan diisi oleh UMKM yang ada di Kota Padang.
Endrizal menegaskan, apabila pedagang tak menempati kios maupun los yang sudah disediakan dalam seminggu, izin dari kios atau los akan dicabut secara permanen dan diberikan kepada PKL yang berjualan di tepi jalan. Ini mencegah jual beli maupun sewa menyewa kios dan los. “Kita menghindari itu,” ujar Endrizal.
Saat ini, terdata 3.200 pedagang termasuk sekitar 700 pedagang yang tak memiliki kartu kuning yang menempati blok I hingga IV. Masing-masing lantai di Blok III tidak diberikan kriteria khusus untuk berjualan. Namun nantinya untuk Blok IV akan dikhususnya untuk tempat berjualan ikan maupun daging.
“Mengingat ukuran kios dan los, kita sudah sediakan ukuran 2X1,5 meter. Ini lebih besar dari peraturan yang seharusnya 1X1,5 meter,” tukas Endrizal. (*)
LOGIN untuk mengomentari.