JAKARTA – Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Muhammad Ghozali mengatakan, biofoam dapat menjadi solusi untuk permasalahan sampah. Biofoam terbuat dari bahan organik dan bisa terurai secara alami dibandingkan styrofoam yang tidak aman untuk lingkungan hidup.
“Styrofoam sekarang itu dari polystyrene dan itu tidak bisa terbiodegradasi. Kalau biofoam jika dibuang atau dikomposkan nanti akan terbiodegradasi,” ujar dia, di Jakarta, Jumat (13/12).
Biofoam adalah produk hasil kerja sama pengembangan Kementerian Pertanian dan LIPI yang bahannya berasal dari biomassa berbahan baku alami berupa pati dengan tambahan serat untuk memperkuat strukturnya.
Ghozali mengaku ikut memperkuat strukturnya dengan membuat lapisan bioplastik sehingga seluruh bagian dari biofoam tahan air dan dapat terurai secara alami dan kandungannya tidak akan mencemari lingkungan. Hal itu berbeda dengan styrofoam yang membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai dan terbuat dari kandungan berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan jika larut dan masuk dalam tubuh.
“Biofoam lebih cepat terbiodegradasi karena akan langsung dimakan oleh mikroorganisme yang ada di dalam tanah. Karena bahannya dari limbah biomassa seperti serat dan aditif alami yang ramah lingkungan,” ujar dia. ruf/E-3