JAKARTA – Biro umrah yang sedang bermasalah dalam memberangkatkan calon jemaah diminta menghentikan promosi tarif murah sampai calon jemaah yang belum berangkat diberangkatkan. Kementerian Agama sebagai regulator seharusnya juga menghentikan promosi dari biro umrah yang terbukti ingkar janji pada calon jemaahnya itu.
Demikian dikatakan oleh Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, di Jakarta, Jumat (9/6).
Tulus menduga tarif murah atau promo yang ditawarkan biro umrah bermasalah itu untuk mengeruk dana dari masyarakat dan digunakan untuk memberangkatkan ribuan calon jemaah yang belum diberangkatkan sebelumnya.
“Biro umrah menggunakan sistem ‘gali lubang tutup lubang’. Masyarakat yang saat ini mendaftar berisiko mengalami nasib serupa di kemudian hari,” katanya.
Tulus mengatakan YLKI sudah mengadukan permasalahan tersebut ke Kementerian Agama. Namun, sudah dua minggu sejak pengaduan itu, Kementerian Agama belum menanggapi.
Karena itu, bila satu minggu kemudian pengaduan tersebut belum ditanggapi, YLKI akan mengadukan Kementerian Agama ke Ombudsman Republik Indonesia. cit/E-3
