ACEHTREND.CO, Banda Aceh – Badan Narkotika Nasional (BNN) kekurangan sumber daya manusia (SDM) dalam memberantas tindak pidana narkoba di Indonesia. Kondisi itu terjadi di tengah-tengah maraknya peredaran narkoba dan narkoba jenis baru dengan berbagai modus operandi.
Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi Settama BNN Brigjen Pol Dunan Ismail Isja mengatakan, saat ini jumlah personil BNN secara nasional belum memadai, kekurangan sudah barang tentu akan berpengaruh pada kinerja apalagi cakupan wilayah Indonesia yang sangat luas.
“Idealnya kami di BNN secara nasional membutuhkan 72.000 orang untuk menangani mulai dari sosialisasi, pemberantasan, sampai penegakan hukum, namun sampai saat ini baru ada 5023 orang personil itu berarti baru terpenuhi 24 persen dan itu belum cukup,” katanya saat ditemui aceHTrend di Balai kota Banda Aceh, Senin (7/8/2017).
Saat itu Dunan Ismail Isja baru siap mengadakan pertemuan dengan Walikota Banda Aceh Aminullah Usman dalam rangka kunjungan supervisi terkait pembentukan BNNK Banda Aceh, ia juga didampingi oleh Deputi Kelembagaan Kementerian PAN & RB, Rini Widyantini, serta anggota rombongan lainnya.
Pada kesempatan itu, dia juga menjelaskan ihwal kunjungannya ke Kota Banda Aceh. Menurutnya, Banda Aceh akan dibentuk BNNK untuk parameter bersama antara BNN dan Kemenpan RB dalam hal pembentukan lembaga vertikal. Dari parameter ini kabupaten/kota, katanya, akan mengajukan naskah akademik ke BNN.
“Dari 7 kabupaten/kota di Aceh yang mengirimkan naskah akademik terkait pembentukan BNNK, semua kita proses sedang dan telaah, namun baru Banda Aceh yang kita setujui,” kata Dunan.
Selain bertemu Walikota Banda Aceh, Rombongan BNN RI juga mengunjungi kantor Panwaslih kota Banda Aceh yang direncanakan menjadi kantor BNNK Banda Aceh.[]