Kamis, 27 Agustus 2020 14:56 WIB
LHOKSUKON – Badan Narkotika
Nasional Republik Indonesia (BNN) RI bersama tim gabungan memusnahkan sekitar 6
ton ganja basah langsung di ladang seluas 5 hektare (ha) lebih yang ditemukan
di kawasan Dusun Cot Rawatu, Desa Jurong Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh
Utara, Selasa (25/8/2020).
Selama pandemi Covid-19,
temuan ladang ganja seluas 6 ha lebih ini merupakan yang terbanyak di Aceh,
daerah yang pernah dijuluki “Lumbung Ganja” sebelum tergeser oleh bisnis
sabu-sabu.
Seperti biasanya, ladang
ganja siap panen itu tak diketahui siapa pemiliknya dan saat digerebek tak
seorang peladang pun ada di lokasi yang berada di pedalaman Kecamatan Sawang
itu.
“Ladang ganja siap panen itu
ditemukan di ketinggian 135 meter dari permukaaan laut dengan perkiraan jumlah
batangnya sebanyak 6 ton,” ujar Direktur Narkotika BNN RI, Brigjen Pol Drs
Aldrin MPHutabarat MSi dalam siaran pers yang diterima Prohaba, Selasa
(25/8/2020) malam.
Menurut Brigjen Pol Drs
Aldrin, tim gabungan yang terdiri atas BNN, Kejaksaan Negeri (Kejari), Satuan
Polisi Pamong Praja (Satpol PP), kepolisian resor (polres), kodim, dan pihak
terkait lainnya bersinergi dalam upaya Pencegahan, Pemberantasan,
Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Hal ini sesuai dengan
amanat Inpres Nomor 2/2020.
“Tugas ini
berkelanjutan, harapan kami tidak berhenti di sini saja,” ujar jenderal
bintang satu ini.
Mantan Kasubdit Narkotika
Alami BNN RI ini meminta jajaran terkait di daerah agar berkomunikasi secara
intensif guna menarik simpati masyarakat untuk menggantikan tanaman ganja ke
jenis holtikultura lainnya, misalnya dengan menanam jagung atau kedelai.
Menindaklanjuti arahan
tersebut, Kepala BNN Kota Lhokseumawe, AKBP Fakhrurrozi SH langsung
berkomunikasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Utara untuk merencanakan
tindak lanjut dari program alternatif development sebagai pengganti
tanaman ganja.
“Harus mengambil peran pengalihan
fungsi produksi ini untuk jangka pendek dan menengah. Kita bersama dengan Dinas
Pertanian Aceh Utara akan mengupayakan penanaman jagung di Sawang,” pungkas
mantan Kabid Berantas BNNP Aceh tersebut. (jaf)