Palembang (ANTARA) – Perusahaan hutan tanam industri (HTI) di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, PT Bumi Andalas Permai meningkatkan kapasitas regu pemadam kebakaran untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Pelatihan dasar karhutla itu digelar di kawasan Sungai Baung, Kabupaten OKI, 29 November-1 Desember 2021 bekerja sama dengan Manggala Agni dan Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Karhutla (PPIKHL) Wilayah Sumatera.
Koordinator Daops Manggala Agni Sumatera Selatan Tri Parayogi, Rabu, mengatakan, pelatihan itu sesuai dengan enam arahan presiden Joko Widodo pada rapat koordinasi nasional tahun 2021 terkait upaya pencegahan dan pengendalian karhutla yakni memprioritaskan upaya pencegahan, infrastruktur monitoring dan pengawasan hingga tingkat bawah.
Selain itu, juga mencarikan solusi permanen agar korporasi dan masyarakat membuka lahan dengan tidak membakar, menata eksosistem gambut, mengupayakan pemadaman sedini mungkin dan menegakkan hukum.
Pelatihan ini merupakan respon positif dari pihak manajemen perusahan dalam menyikapi berbagai macam aturan dan juga sebagai bentuk kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundangan yang berlaku, kata Tri.
Tri menjelaskan sejak kejadian karhutla hebat 2015 terjadi perubahan paradigma yakni lebih mengutamakan pencegahan karena lahan gambut jika sudah terbakar terbilang sulit untuk dipadamkan.
Oleh karena itu, RPK perlu ditingkatkan kemampuannya agar mampu menghalau potensi terjadinya karhutla sedini mungkin.
“Kami sangat berbangga sekali semakin banyak pihak yang peduli terhadap karhutla, dengan kepedulian semua sektor ini diharapkan semakin solid dan meningkatkan sinergitas antara pemerintah, swasta dan masyarakat,” ujar Tri.
Fire Operation Management Head Sinar Mas Region OKI Mares Prabadi mengatakan dalam pelatihan ini RPK dibekali ilmu oleh pemateri dari tim Manggala Agni dengan mengajak pihak – pihak yang berkompeten.
Materi yang disampaikan mengenai kebijakan pemerintah terkait karhutla, pencegahan karhutla, teori dasar kebakaran, teori metode pemadaman, peralatan pemadaman, formasi regu pemadaman, kesamaptaan hingga praktik dan simulasi pemadaman.
Kemampuan RPK harus terus ditingkatkan karena mereka ini menjadi garda terdepan dalam mengatasi karhutla, ujar Mares.
Lahan gambut di OKI mendominasi dari total luasan gambut provinsi itu.
Berdasarkan data DLHP Sumsel, luas ekosistem gambut di Sumsel mencapai 2,09 juta ha yang tersebar di tujuh provinsi. Dari total luasan tersebut, sebanyak 1,03 juta ha atau 49,28 persen berada di Kabupaten OKI.
Kabupaten ini menjadi perhatian pemerintah saat karhutla hebat pada 2015, yang mana terapat areal hutan dan lahan seluas 316.472 Hektare terbakar.