Harga cabai merah di Solok Selatan (Solsel) sudah tembus Rp 16 ribu per kilogram. Para pedagang membeli ke petani kisaran harga Rp10 ribu hingga Rp 14 ribu per kilogram, tergantung kualitas cabai merah yang didatangkan oleh petani.
”Kita pedagang membeli cabai ke petani tergangung kualitas, kalau bagus harga sedikit lebih mahal,”” kata Wasni,48, pedagang cabai merah di Padangaro, Jumat (29/5).
Diakuinya, petani banyak yang mengeluh soal harga. Tapi lebih mendingan harga sekarang, sebelumnya cabai merah hanya dibeli pedagang Rp10 ribu sekilo. Dengan situasi penanganan wabah pandemi di Solsel, sehingga para petani yang memasok cabai ke pedagang hanya balik modal.
”Setiap pedagang yang menjual cabai merah ke kami setiap harinya, mereka terus keluhkan rugi saat ini,” sebutnya.
Syamsul,49, pedagang lainnya mengatakan dia menjual cabai merah Rp 16 ribu hingga Rp 17 ribu sekilo. Harga ini khusus untuk cabai kualitas bagus. Dijelaskannya lagi, bahwa harga cabai merah dari petani Solsel lebih mahal dibanding harga cabai dari Kabupaten Kerinci yang masuk ke Solsel.
Sebab, cabai Solsel lebih padat dan tidak mudah busuk. Kalau pasokan dari kabupaten tetangga, cabainya lebih banyak mengandung air. ”Kalau cabai Solsel Rp 17 ribu, cabai Kerinci hanya Rp 15 ribu sekilo. Nah, disisi bentuk cabai juga beda,”” ulasnya.
Sehari, sekitar ratusan kilogram terjual. Kalau pasar sepi kisaan 30-40 kg. Tergantung kondisi pasar katanya, yang menentukan jumlah pengunjung. Kalau antar pedagang tidak seberapa, palingan laris kisaran 17 kiloan. (tno)
The post Cabai Merah Rp 16 Ribu Per Kilogram appeared first on Padek.co.