PADEK.CO— Pemkab Badung Provinsi Bali meresmikan pengembangan infrastruktur berupa gedung penampungan serta pemilahan sampah dan sarana prasarana pendukung Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R Seminyak.
Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) dan PT Tata Logam Lestari juga terlibat dalam pengembangan infrastruktur ini. “Kami mengapresiasi langkah CCEP Indonesia untuk TPS 3R Seminyak,” ucap Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta.
TPS 3R seluas 1.270 meter persegi ini sendiri merupakan bagian tidak terpisahkan dari inisiatif program pengelolaan sampah yang dilakukan CCEP Indonesia. Sejak 2007, TPS 3R Seminyak menjadi bagian dari program Bali Beach Up yang diinisiasi CCEP Indonesia, sebuah program bersih-bersih di lima pantai sepanjang 9,7 kilometer, yang meliputi Pantai Kuta, Pantai Seminyak, Pantai Legian, Pantai Kedonganan, dan Pantai Jimbaran.
“Dukungan kepada TPS 3R Seminyak ini merupakan bagian dari perwujudan komitmen kami dalam hal pengelolaan sampah yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak. Inisiatif ini juga merupakan dukungan atas komitmen untuk mengurangi sampah laut sebesar 70% pada 2025 dalam upaya mengatasi Classification – Internal persoalan polusi plastik,” ujar Lucia Karina, Vice President Public Affairs, Communications, and Sustainability CCEP Indonesia dan Papua New Guinea.
Karina menambahkan, sebagai perusahaan pembotolan dan distribusi minuman kemasan, CCEP Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan praktik ekonomi sirkular.
Setidaknya ada tiga komponen utama yang dilakukan perusahaan untuk mencapainya, yaitu menghilangkan kemasan yang tidak perlu. Targetnya 100% recyclability pada tahun 2025 sekaligus menghentikan penggunaan plastik murni (virgin plastic) dalam kemasan botol yang diproduksi pada 2030; mendorong kemasan sirkular dengan menggunakan 50% konten daur ulang (rPET) pada kemasan di tahun 2025 sekaligus mengumpulkan 100% botol plastik yang diproduksi pada 2030; dan melakukan investasi dan inovasi dalam solusi pengemasan masa depan.
Melalui komitmen yang kuat dalam upaya mengimplementasikan ekonomi sirkular, CCEP Indonesia berhasil mengurangi konten plastik sebesar 23,6% pada kemasan sejak tahun 2014 dan 40% pengurangan melalui penggunaan kemasan ramah lingkungan atau Affordable Single Serve Pack (ASSP). Seiring dengan hal tersebut, CCEP Indonesia juga melakukan redesain kemasan agar mudah didaur ulang.
Terkini, CCEP Indonesia bersama dengan mitra kerjanya, Dynapack Asia, berupaya dalam hal investasi serta pengumpulan, dengan didirikannya pabrik daur ulang, Amandina Bumi Nusantara (Amandina) dan juga Yayasan Mahija Parahita Nusantara (Mahija).
Melalui pabrik berkapasitas 25.000 ton per tahun ini, CCEP Indonesia akan memiliki sumber bahan baku daur ulang kemasan pascakonsumsi, yang didapatkan dari masyarakat, komunitas seperti bank sampah, dan sebagainya. Hingga 2022, sebanyak 12.585 ton sampah kemasan PET berhasil dikumpulkan dari 24 pusat pengumpulan yang dikelola oleh Mahija.
Kehadiran Amandina dan Mahija melengkapi rangkaian upaya CCEP Indonesia menuju pengelolaan sampah yang tepat melalui pendekatan ‘siklus tertutup, dari botol ke botol’ (closed-loop, bottle to bottle). Langkah ini merupakan dukungan nyata perusahaan dalam upaya terwujudnya praktik ekonomi sirkular di Indonesia.(rel)