ACEHTREND.CO, Banda Aceh – Gerakan Pemuda Shubuh (GPS) melalui program mingguan; setiap sabtu shubuh mengadakan shalat shubuh berjamaah di mesjid-mesjid seputaran kota Banda Aceh.
Kali ini GPS menghadirkan 2 pemuda yang energik bernama Akmal dan mengisi materi berbeda di dua tempat yang berbeda. Pertama tausiyah shubuh diisi oleh Ustadz Akmal Iman, S.Pd.I sebagai penceramah di mesjid Al-Ishlahiyah, Lambhuk, Banda Aceh dan sebagai pemateri diskusi dunia islam dan pemuda gemar berwirausaha adalah Ustadz Akmal Hanief, Lc (Ceo El Hanief Group), di Duak Pakat, Pango, Banda Aceh, pada sabtu pagi (6 mei 2017).
Adapun materi kali ini, GPS menyajikan tema “Peluang Pemuda Menjadi Pengusaha.” Dalam materinya, Ustaz Akmal mengajak para pemuda Aceh harus cerdas melihat peluang dan berani memulai usaha. “Pemuda-pemuda Aceh harus kaya, harus berani mengambil peluang dan wajib fokus pada bidang usaha yang digelutinya.” kata Akmal memulai diskusi.
Menurut Akmal, pendidikan yang tinggi belum menjamin seseorang cerdas melihat peluang usaha. Akan tetapi dibutuhkan ilmu, tekad dan kemauan yang kuat, serta terus belajar dari pengalaman-pengalaman orang sukses, agar seseorang bisa merintis bisnis, mengembangkan usaha, serta menggapai hidup yang sejahtera.
“Pemuda Aceh tidak boleh gengsi, malu jualan dan hanya mengandalkan kekayaan orang tua saja. Mulailah mandiri dari sekarang. Tanamkan tekad untuk mengubah nasib. Tuhan tidak akan mengubah nasib seseorang, bila seseorang itu tidak bertekad untuk mengubahnya,” tegas Akmal, CEO Elhaneif Group, yang saat ini mengelola bisnis percetakan, advertising, property, dan biro perjalanan umrah.
Adapun kiat-kiat penting yang harus kita lakukan menjadi pengusaha adalah memiliki ilmu di bidang usaha. Kemudian punya jaringan yang banyak dan fokus pada bisnis yang digeluti. Akmal mengatakan dalam membangun bisnis yang paling penting adalah amanah dan menjaga kepercayaan.
Modal penting dalam membangun usaha bukan hanya mengandalkan uang saja tapi bagaimana kita bisa mengiklankan/mempromosilan barang dan produk kita ke konsumen. Pungkas Akmal menutup diskusi.
Laporan: Riri Isthafa Najmi