in

Citra Scholastika Tutup PBF 2017

Artis Jazz Indonesia Citra Scholastika tutup malam puncak Payakumbuh Botuang Festival (PBF) 2017, dengan aksi spektakuler, tadi malam. Citra Scholastika yang memainkan sepuluh lagu mengajak ribuan penonton yang memadati iven Payakumbuh Botuang Festival 2017 di Panorama Ampangan, Kelurahan Kapalo Koto Ampangan, Kecamatan Payakumbuh Selatan, Kota Payakumbuh.

Membuka penampilan pada malam kedua Payakumbuh Botuang Festival 2017, Riau Rhythm Chambers Indonesia (RRCI) suguhkan Suara Sumatera yang menjadi cita-cita dalam album The Sound Of Suvarnadvipa. Rino Dezapaty, Komposer RRCI mengatakan album yang digarap sejak 2007 ini berakar pada studi dan riset panjang tentang Sumatera yang dikonversi ke dalam bentuk musik.

”Ini juga sekaligus menjadi usaha untuk melihat potongan-potongan sejarah yang saat ini masih terpisah-pisah. Untuk PBF 2017, RRCI mengembangkan komposisi dengan bunyi-bunyi dari Sampelong, Sarunai dan Suling seperti komposisi musik berjudul Suara Jiwa dan Lukah Gila,” ujar salah seorang pentolan RRCI pada tahun 2016 lalu tampil di OzAsia Festival, Elder Park, Adelaide, South Australia, sebuah festival seni bintang lima.

Dilanjutkan penampilan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno bersama IPe Band dengan lagu pertama Ginyang Mak Tachi. Di lagu kedua, Gubernur langsung turun sebagai drummer dengan lagu berjudul Kamiri.

Di lagu terakhir, IPe Band tampil penuh enerjik lewat lagu berjudul Siti Nurbaya. Usai memainkan lagu terakhir, Gubernur Sumbar langsung menutup Payakumbuh Botuang Festival 2017 yang telah dimulai sejak Minggu (26/11) hingga Sabtu (2/12).

”Apresiasi kepada Pak Supardi, wali kota dan jajaran, seniman Payakumbuh yang telah mengangkat acara Payakumbuh Botuang Festival ini. Semoga PBF 2017 ini menjadi jadwal tahunan dan dapat melestarikan Budaya lokal melalui festival,” ujar Irwan Prayitno saat penutupan, sebagaimana relis berita yang dikirim ke Padang Ekspres kemarin malam.

Talago Buni yang beranggotakan sembilan pemain dengan Artistik Direktur Edy Utama tampil menghipnotis pengunjung yang hadir pada malam kedua tersebut. Kemudian penampilan penyair gondrong Isbedy Setiawan ZS yang mencoba berpuisi dengan judul Lahan 3 Hektar yang dilanjutkan dengan Irmansyah alias Ucok Rohmantik yang juga ikut ambil bagian dalam perhelatan PBF 2017 di Kecamatan Payakumbuh Selatan, Kota Payakumbuh ini.

Irmansyah yang tampil dengan lantunan alat musik dari bambu ini menamakan penampilan puisinya dengan  Rohmantik Performance. Jelang penampilan Citra Scholastika, grup musik Sambasunda tawarkan penampilan menarik dengan konsep World Music atau World Ethnic yang menggunakan alat musik campuran mulai dari angklung, seruling, dan alat musik lainnya yang terbuat dari bambu.

Terakhir, finalis termuda dalam Indonesia Idol musim keenam, Citra Scholastika yang memilih jazz sebagai ruang berekplorasi pukau warga Payakumbuh dan sekitarnya yang hadir di malam puncak tersebut. Pelantun single Everybody Knew, Melawan Perasaan featuring Piyu dan Biarkan Ku Sendiri  ini tampil penuh semangat dengan mengajak penonton menikmati festival sambil mendengarkannya bernyanyi dan menikmati suasana Payakumbuh dari Puncak Panorama Ampangan. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Keberadaan Rumah Gadang di Ranah Minang

Saatnya Pejabat Publik Terbuka pada Pers