in

Dialog Kebangsaan bersama Anak Muda, Nevi: Jangan Apriori terhadap Politik

Anggota Komisi DPR RI asal Sumatera Barat II Nevi Zuairina berdialog tema kebangsaan di kalangan siswa SMA. Kesempatan bertemu dengan siswa SMAN 1 Lubuklung, Padangpariaman dihadiri siswa kelas X, XI dan XII. Dialog untuk mengasah dan memberi tantangan pola pikir anak muda bagaimana membangun tanah air sebagai wujud tanggung jawab anak muda yang akan meneruskan generasi saat ini.

“Anak muda merupakan penerus bangsa. Untuk itu, para siswa SMA ini yang akan meneruskan perjuangan kehidupan bangsa. Kita mesti mempersiapkan segala sesuatunya agar percaya diri, kompeten dan berIntegritas,” tutur Nevi.

Legislator asal Sumatera Barat II ini mengatakan, banyak dijumpai di dunia ini berbagai macam perubahan yang dimotori oleh para pemuda. Namun, saat ini potret buram kondisi pemuda kita nampak jelas di depan. Mungkin ada sebagian putra- putri bangsa ini yang telah mengharumkan nama bangsa di mata dunia lewat berbagai prestasi yang mereka torehkan. Akan tetapi, tidak sedikit juga yang terlibat  berbagai masalah,seperti tawuran penyalahgunaan narkoba dan sebagainya.

Nevi mengingatkan, perkembangan dunia digital jika tidak diimbangi sikap bijaksana, akan sangat berpotensi merusak generasi muda kita, melalui games dan aplikasi malware lainnya.

Politisi PKS ini menjelaskan, dengan berbagai tantangan yang ada, membayangi kawula muda dari berbagai sektor politik ekonomi sosial budaya dan teknologi. Kondisi itu menuntut anak muda terus adaptif dengan perkembangan yang ada.

“Dimulai dari anak SMA, mesti banyak literasinya. Membaca buku, membaca pemberitaan dan terus mendalami ilmu pengetahuan. Tapi perlu diingat, bahwa penguatan dasar mesti menjadi prioritas dengan mempelajari Al Qur’an dan Kitab-kitab Sunnah,” urai Nevi.

Aktivis perempuan PKS ini juga menyampaikan, agar kawula muda ini tidak apriori terhadap politik. Di masa depan, dengan segala tantangan yang ada, anak muda mesti memiliki pengetahuan tentang hak dan kewajiban politiknya. Anak muda mesti memiliki preferensi politiknya secara independen tidak dipengaruhi siapapun, baik di Pileg, Pilkada maupun Pilpres.

“Berbagai survei menunjukkan bahwa anak muda termasuk pemilih pemula dan menjadi aktor penting mewarnai wajah Indonesia. Jumlahnya sekitar 60% dari total jumlah pemilih. Anak-anak muda ini mesti mampu menggunakan peranannya untuk menjadikan wajah Bangsa Indonesia ini lebih baik, lebih maju dan lebih bermartabat,” kata Nevi Zuairina.(rel)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Keterbatasan Fisik Bukan Penghalang

Menaker Ida Fauziyah Pastikan Pekerja di Padang Terima BSU